Rumah Sakit di China Kewalahan Tangani Kasus Infeksi Virus Corona

Transportasi umum ditangguhkan di setidaknya 10 kota. Di samping itu, jumlah korban tewas akibat Virus Corona meningkat dan pusat perawatan kesehatan masih berjuang menangani pasien yang terus bertambah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 25 Jan 2020, 08:05 WIB
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Liputan6.com, Wuhan - Rumah sakit di Kota Wuhan,China mengalami kekacauan karena pergerakan sekitar 33 juta orang telah dibatasi oleh isolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Langkah yang belum ditentukan batas waktu akhirnya.

Setidaknya sepuluh kota di Provinsi Hubei tengah ditutup, dalam upaya untuk menghentikan Virus Corona, yang hingga pada hari Jumat telah menewaskan 26 orang di seluruh China. Mempengaruhi lebih dari 800 lainnya.

Dilansir dari The Guardian, Jumat (24/1/2020), organisasi Kesehatan Dunia menggambarkan wabah itu sebagai keadaan darurat bagi China, tetapi belum menyatakannya dalam status darurat internasional.

Di Kota Wuhan, tempat virus corona bermula, banyak pihak berlomba-lomba membangun rumah sakit baru dengan 1.000 tempat tidur hanya dalam waktu enam hari dimulai pada Kamis malam. Penggali dan buldoser mulai bekerja di lokasi kompleks liburan yang dulunya ditujukan untuk pekerja lokal, menurut media China.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mirip Kasus Tahun 2003

Petugas memeriksa suhu tubuh seorang penumpang di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Sebanyak 17 orang meninggal akibat terinfeksi virus corona. (AFP Photo/STR)

Rumah sakit darurat yang akan dibuka minggu depan, mirip dengan yang didirikan di Beijing pada tahun 2003, ketika kota itu menghadapi wabah SARS yang menewaskan hampir 800 orang dan menyebar hampir ke 30 negara.

Selama krisis itu, 7.000 pekerja di Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di pinggiran utara hanya dalam seminggu. Dalam waktu dua bulan, seperlima dari semua pasien SARS di negara itu dirawat, kata Harian Changjiang.

"Itu (rumah sakit darurat) menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran," tambah media cetak itu. Dikatakan bahwa rumah sakit baru Wuhan "akan menyelesaikan kekurangan sumber daya medis yang ada".

Orang-orang yang mencari perawatan di Wuhan minggu ini mengatakan kepada Guardian bahwa mereka telah diusir dari rumah sakit, yang telah dibanjiri pasien. Rumah sakit dilaporkan kehabisan tempat tidur dan peralatan diagnostik untuk pasien dengan gejala seperti demam.


Terjadi Kekacauan

Petugas kesehatan berjas Hazmat memeriksa suhu tubuh penumpang yang datang dari kota Wuhan di bandara Beijing (22/1/2020). Virus corona jenis baru ini ditemukan pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Virus ini diyakini berasal dari pasar makanan laut segar di Wuhan. (AP Photo/Emily Wang)

Cuplikan yang diposting di Weibo yang tampaknya diambil dari dalam rumah sakit Wuhan, menunjukkan adanya kekacauan dan keputusasaan.

Satu video, tampaknya diambil di Rumah Sakit Rakyat Hankou, menunjukkan antrian panjang pasien yang memakai masker. Gambar pria itu mengklaim hanya ada empat dokter yang bertugas namun banyak orang telah menunggu beberapa jam untuk menunggu giliran perawatan. Video lain menunjukkan seorang pasien terbaring di lantai yang tampaknya pingsan.

Dalam klip lain, seorang wanita yang memakai masker wajah berteriak minta tolong, mengatakan: "Saya demam".

Video yang diambil di tempat lain di Wuhan menunjukkan rak-rak toko dikosongkan oleh pembeli yang bergegas untuk persediaan makanan sebelum toko-toko itu tutup.

Serangkaian tindakan tambahan diumumkan pada hari Jumat untuk mencegah penyebaran virus, termasuk peringatan dari The People's Daily, surat kabar utama partai Komunis China, bagi orang-orang yang baru-baru ini ke Wuhan untuk mengisolasi diri mereka di rumah, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala.

Kota-kota seperti Wuhan, Ezhou, Huanggang, Chibi, Qianjiang, Zhijiang, Jingmen dan Xiantao semuanya telah ditutup. Warganya diisolasi, tak boleh keluar dari wilayah itu.

Di Kota Zhijiang, semua tempat umum telah ditutup kecuali rumah sakit, supermarket, pasar petani, pompa bensin dan toko obat. Tempat hiburan dalam ruangan di kota Enshi juga telah ditutup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya