Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyambangi Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menggelar pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu soal tarif penerbangan.
Mengenai tarif tersebut, Irfan menyampaikan bahwa menurut Menteri Perhubungan bahwa tarif sudah menjadi isu nasional, jadi Garuda Indonesia jangan menutup diri.
Untuk lebih lanjut, mengenai tarif akan dilakukan pengkajian dengan seksama, agar tidak menimbulkankan dampak negatif untuk ke depannya.
Baca Juga
Advertisement
"Dikaji, saya nggak bilang disesuaikan ya, dikajikan bisa macam-macam. Tapi kan penurunan dan sejenisnya itu kan banyak impact-nya, dan banyak modelnya, ada banyak variasi, tadi Pak Menhub menyampaikan ide dari beliau, sangat patut kita follow up," ujarnya.
Ide yang disampaikan oleh Menhub, yakni Irfan diminta untuk menurunkan harga tarif saat penerbangan sepi.
"Ya macam-macam, harga diturunkan, ada yang kalau sepi ya diturunkan, kan pesawat itu kadang-kadang kosong di hari-hari tertentu, gitu kan, atau bayar di depan untuk yang pesanan jauh bisa lebih murah,"
Sedangkan, Irfan sendiri belum ada ide untuk ke depannya mengenai isu tarif, dirinya mengaku masih menunggu data-data yang masuk untuk dikaji terlebih dahulu.
"Belum, saya masih menunggu data-data yang masuk. Jadi ini setiap soal tarif ini kaitannya panjang. Kita mengatakan sesuatu itu belum tentu bisa dianggap untuk semuanya, jadi kita mau variabelkan," pungkas Bos Garuda Indonesia tersebut.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dirut Baru Garuda Indonesia Harus Kaji Ulang Rute Internasional
Irfan Setiaputra telah ditetapkan sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Selain itu para pemegang saham juga memutuskan Triawan sebagai Komisaris Utama Garuda yang baru.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie berharap direksi dan komisaris yang baru bisa meningkatkan penghasilan dari rute internasional.
"Garuda ini jangan hanya jago di negeri sendiri," kata Alvin di kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Alvin menyebut memperkuat rute internasional tidak harus mengangkut penumpang dengan menggunakan pesawat sendiri. Tetapi bisa bekerja sama dengan maskapai penerbangan lain yang tergabung dengan Sky Team.
"Walaupun yang mengangkut airline lain tapi Garuda Indonesia tetap dapat penghasilan," ungkapnya.
Anggota Ombudsman ini juga mengatakan, tiket rute internasional yang dikeluarkan Garuda berada di kelas premium setara dengan maskapai Singapura airlines. Namun, kata Alvin perlu dikaji kembali apakah dengan tarif tersebut sudah dimintai pasar.
Baginya, tak masalah bila harga tiket dan fasilitas penerbangan internasional diturunkan sedikit demi menarik pasar. "Tapi itu PR untuk direktur yang baru," ujar Alvin.
Advertisement