3 Aksi Cepat RSPI Tangani Pasien Terduga Suspect Corona

Pihak RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara langsung melakukan uji laboratorium kepada pasien yang diduga suspect Virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2020, 03:06 WIB
Anggota tim Kementerian Kesehatan Italia bersiap-siap untuk menerapkan langkah-langkah dan prosedur kesehatan terhadap risiko wabah virus corona yang mematikan, setelah penumpang mendarat di bandara Fiumicino Roma, Italia (23/1/2020). (Aeroporto Di Roma/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona diduga sudah masuk ke Indonesia. Hal ini diketahui dari sebuah rumah sakit yang diduga merawat pasien asal Indonesia dengan suspect Virus Corona.

Pasien yang diduga suspect Virus Corona itu tengah dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara.

"Ada satu pasien dengan suspect," kata Diany di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (24/1/2020).

Pihak RSPI Sulianti Saroso pun bertindak cepat. Mereka melakukan uji laboratorium kepada pasien yang diduga suspect Virus Corona.

Selain itu, mereka juga menyediakan kamar khusus yang digunakan sebagai ruang isolasi bagi pasien yang diduga suspect Virus Corona.

Berikut ini tiga aksi cepat RSPI Sulianti Saroso dalam menangani pasien terduga Virus Corona yang dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Uji Laboratorium

Ilustrasi laboratorium. (iStockphoto)

Satu pasien terduga Virus Corona merupakan warga negara Indonesia yang baru saja melakukan perjalanan dari China.

Hal ini dibenarkan oleh Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Sulianti Saroso, Pompini Agustina. Ia pun menjelaskan kondisi awal pasiennya.

"Masuk RS sudah demam di atas 38 derajat, radang tenggorokan, dan flu batuk," tutur Pompini di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Jumat, 24 Januari 2020.

Ternyata, kondisi tersebut merupakan bagian dari gejala virus corona. Pernyataan ini dijelaskan pula oleh Direktur Medik dan Perawatan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Diany Kusumawardhani.

"Jadi memang yang harus mendapat perhatian khusus kalau mengalami gejala-gejala sesuai dengan itu, biasanya ada demam, batuk, dan sesak napas, kemudian ada riwayat perjalanan dari China," jelas Diany.

Tindak lanjut dari gejala-gejala tersebut, pasien telah diambil sampel dahak dan cairan dalam hidung pasien untuk diuji laboratorium di Litbangkes. Hasilnya akan diketahui sekitar dua hingga tiga hari ke depan.

 


Diamankan di Ruang Isolasi

Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya menjadi finalis di ajang penghargaan bergengsi dunia, Finalis World Architecture Festival 2019. (Dok RSPI Group Pondok Indah)

Diany juga menjelaskan, ruang isolasi disiapkan bagi pasien yang sekarang terduga terkena Virus Corona, sembari menunggu uji laboratorium pasien dirawat dalam kamar khusus tersebut.  

"Sampai saat ini belum bisa dipastikan cara penularan seperti apa, maka sebaiknya mendapatkan perawatan terisolasi. Tapi tentunya tergantung dengan kondisi penderita itu," kata Diany.

 

 


11 Kamar Khusus

Ilustrasi Dokter (Istimewa)

Diany menyebut, kamar khusus telah disiapkan untuk mengantisipasi Virus Corona. Terhitung 11 kamar telah disediakan dalam satu ruangan isolasi.

"Ruangan aman dari penyebaran virus karena tidak ada udara keluar, dipastikan steril," kata Diany.

Diany pun menambahkan agar masyarakat tidak sungkan untuk memeriksakan kondisinya, terutama jika telah bepergian ke Negeri Bambu, China. Hal ini telah disiagakan demi menangkal penyebaran virus corona.

"Terutama jika baru pulang dari China, diharapkan memeriksakan kondisinya," Diany menandaskan.


Dalam Pantauan Dokter

Pihak rumah sakit hingga kini masih melakukan observasi lebih lanjut terhadap pasien dengan dugaan suspect Virus Corona. Dokter spesialis penyakit tropik dan infeksi Erni Juwita Nelwan menjelaskan tentang suspect

"Kalau ada orang datang dengan gejala demam, sesak menandakan ada gejala infeksi saluran napas. Apalagi ini sedang ada wabah virus corona," ujar Erni usai konferensi pers di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Jumat (24/1/2020).

"Tapi kalau suspect, dokter lihat dulu apa ada riwayat travelling dari Wuhan atau tidak. Suspect biasanya kalau kasus tersebut sudah memenuhi kriteria. Misal, demam iya, batuk iya."

Kemudian jika ada kontak dengan orang yang positif dan riwayat ke Wuhan. Maka, orang yang bersangkutan jadi suspect.

 

(Okti Nur Alifia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya