Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Suzuki Baleno hatchback membuat Swift tak lagi ditawarkan ke konsumen Indonesia. Selain itu, generasi terbaru Swift belum juga diperkenalkan di sini.
Mungkin karena beberapa keidentikan yang membuat mereka dianggap masuk dalam satu segmen. Sehingga saling bertumpuk. Walau pihak Suzuki tak ingin mengakui itu dan memosisikannya dalam kelas berbeda, Baleno mendapat keuntungan dari banderol lebih murah. Mungkin faktor itu yang menggusur Swift pelan-pelan.
Advertisement
Seiring berjalan waktu, keduanya jadi pilihan mobil bekas yang patut dipertimbangkan. Terutama bagi Anda yang sedang mencari mobil kompak lincah, irit dan berdaya tahan tinggi, sesuai image Suzuki selama ini. Coba selancari situs penjual mobil bekas. Anda akan menemui Baleno dan Swift dengan harga sangat menarik. Bisa didapat dengan bujet setara LCGC baru, masih tergolong muda juga.
Ambil patokan Suzuki Baleno hatchback tertua lansiran 2017. Saat dirilis, cuma satu varian ditawarkan dengan dua pilihan transmisi. Harga mobil bekasnya bermain di kisaran Rp 140 jutaan hingga Rp 170 jutaan. Tentu saja versi transmisi manual bakal lebih murah. Rata-rata masih terlihat segar karena belum genap 3 tahun.
Dana 120 Jutaan
Suzuki Swift bekas generasi ketiga punya cerita berbeda. Pilihannya seabrek dengan banderol lebih murah. Wajar, sudah ada sejak 2012. Punya dana sebatas Rp 120 jutaan, bisa saja membelinya. Tapi dapat unit tahun 2012. Kami sarankan lebih teliti memilih lantaran usia sudah semakin lanjut.
Agar adil, kami sarankan Swift tahun edar 2017 persis seperti Baleno. Bisa dibilang, masa-masa terakhir Swift dijajakan Suzuki. Jadi, penjualannya sudah menurun dan belum banyak tersedia di pasar mobkas. Jika Anda beruntung, bisa ketemu unit kondisi segar seperti Baleno. Harganya pun sekitar Rp 160 jutaan untuk tipe GS.
Perlu diingat, Swift terakhir yang dipasarkan punya 3 varian: GL, GX dan GS. Masing-masing ada transmisi manual atau otomatis. Tipe GS paling akhir muncul dengan kelengkapan lebih komplet ketimbang GX. Pembedanya ada di headlamp proyektor HID, lampu belakang baru, rear spoiler dan cruise control. Tentunya menambah kenyamaan saat bepergian jarak jauh, itulah mengapa kami rekomendasikan tipe GS bila naksir Swift bekas.
Dimensi bodi Baleno lebih besar dari Swift. Cukup menggambarkan ruang kabin yang lebih lapang. Indikasinya dari panjang wheelbase. Coba saja duduk dan bandingkan area kursi belakang. Bagi penumpang belakang tentu akan nyaman duduk di kabin Baleno. Swift dari dulu terkenal sempit. Cocok dikemudikan sendiri atau ditemani satu penumpang saja.
Advertisement
Pilih Mana?
Baleno punya keunggulan dari ground clearance. Tingginya 170 mm berbanding 140 mm. Sehingga Baleno lebih aman dari benturan polisi tidur besar. Soal desain eksterior kembali ke selera masing-masing. Menurut kami, Swift punya paras lebih manis. Ada sebagian sudut Baleno yang kurang enak dilihat. Terutama desain pelek dan postur jangkungnya.
Lain hal bicara interior. Swift banyak sekali kemiripan dengan Ertiga. Setir dan tuas transmisi sama persis. Kecuali kelirnya saja yang hitam sporty. Wajar, lantaran Ertiga dibangun dari basis Swift. Baleno malah punya desain tersendiri. Juga membanggakan platform anyar Heartect sebagai basis mobil terbaru Suzuki sekarang. Diklaim lebih ringan dan rigid, namun bagian ini tidak akan terasa signifikan saat berkendara normal.
Meski berbeda platform, drivetrain kedua hatchback tetaplah sama. Mesin maupun transmisi serupa Ertiga lama. Dapur pacu K14B 1,4-liter yang dipasangkan dengan transmisi manual 5-speed atau otomatis konvensional 4-speed. Menyimpulkan performa dan keiritan keduanya sama, sah saja. Terpenting keandalan mesin ini terbukti sampai sekarang. Jarang terdengar permasalahan berat. Performa memang biasa saja, namun efisiensi bahan bakarnya cukup memuaskan.
Pilih mana? Sebelum menentukan, teliti kembali secara mendetail agar tidak merugi. Mulai dari fisik sampai surat-surat. Kalau kondisi sama baik dan harga tak berbeda signifikan, kami cenderung pilih Swift yang lebih manis.
Sumber: Oto.com