Strategi Risma agar Mayjen Sungkono Surabaya Tak Banjir

Mini bosem dibuat di ruang terbuka hijau agar dapat menampung limpahan air hujan dari kawasan Dukuh Kupang Surabaya. Pembangunan mini bosem sudah dilakukan sekitar seminggu lalu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 25 Jan 2020, 18:00 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma), terlihat memantau perkembangan pembangunan mini bosem di depan kantor TVRI Jawa Timur, Jalan Mayjend Sungkono No. 124, Surabaya, Sabtu (25/1/2020). 

Mini bosem dibuat di ruang terbuka hijau agar dapat menampung limpahan air hujan dari kawasan Dukuh Kupang Surabaya. Pembangunan mini bosem sudah dilakukan sekitar seminggu lalu.

Risma terlihat beberapa kali mengarahkan para petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) saat membangun mini bosem tersebut.

"Pak, nanti di sini di buat taman juga,” kata Wali Kota Risma kepada salah seorang petugas DKRTH.

Tak hanya memberi arahan dalam pembangunan mini bosem, Risma bersama beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga kerja bakti membersihkan area tersebut. Sesekali, menggunakan handie talkie, ia memberikan instruksi kepada para petugas di lapangan.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, lahan milik Pemkot Surabaya yang berada di depan TVRI digunakan sebagai tampungan air.

"Tampungan sebentar, untuk mengurangi beban (aliran air) yang ke bawah,” kata Erna.

Ia mengakui, beberapa waktu lalu, saat terjadi hujan lebat hingga mengakibatkan genangan di sekitar Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, karena disebabkan adanya bottle neck di depan Darmo Park. "Bottle neck terjadi karena ukuran box culvertnya 2x2 meter, namun di depan Darmo Park 60x60 cm," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bakal Dilengkapi Taman

Alat berat di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya pihaknya juga mengaku sudah dilakukan lelang beberapa kali, tapi mereka terkendala dengan adanya gardu PLN, dan kabel Fiber Optic (FO) yang begitu banyak. "Akhirnya kemarin kita bongkar, kabel FO kita tarik terus dimasukkan ke box culvert. Mudah-mudahan airnya lancar,” paparnya.

Erna juga menjelaskan, jika tampungan air di mini bosem sudah penuh, limpahan air akan turun ke bawah melewati crossing saluran di depan kantor Yamaha. Kemudian, air mengarah ke brandgang Java Paragon dan selanjutnya ke Darmo Park.

Mini bosem yang tengah dibangun tersebut, berukuran 50 x 15 meter, karena letak lahannya miring. Dengan kedalaman di sisi utara 3 meter, sedangkan selatan 2 meter. Untuk mempercepat proses pengerjaan, pihaknya juga menerjunkan beberapa alat berat, beserta puluhan petugas DKRTH dan DPUBMP. “Seminggu lagi kita targetkan selesai,” kata Erna.

Erna menambahkan, di sekitar mini bosem juga akan dilengkapi dengan taman. Bahkan, Risma telah meminta petugas DKRTH agar membuat taman dengan menanami rerumputan dan tanaman perdu, sehingga terlihat rindang. “Karena menggunakan alat sendiri dan semuanya kita kerjakan sendiri, jadi enggak pakai anggaran,” pungkasnya. 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya