Dokter di China Meninggal Tertular Virus Corona Wuhan, Total Korban 41 Orang

Dokter ini meninggal setelah berjuang menyembuhkan pasien terinfeksi Virus Corona Wuhan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Jan 2020, 15:48 WIB
Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Wuhan - Seorang dokter bernama Liang Wudong (62) di RS Hubei Xinhua, Wuhan, meninggal akibat terjangkit Virus Corona baru yang berasal dari kota tersebut. Kematian Dokter Liang Wudong menambah daftar korban dari penyakit ini.

Media China, CGTN, mengumumkan kabar ini di Twitter. Sang dokter disebut berada di garis depan untuk melawan virus baru tersebut.

"Liang Wudong, seorang dokter di RS Hubei Xinhua yang berada di garis depan melawan penyebaran Virus Corona, meninggal akibat virus itu pada usia 62," tulis CGTN, Sabtu (25/1/2020).

Jumlah korban tewas akibat virus Corona Wuhan mencapai 41 orang. Angka itu melonjak hampir dua kali lipat dari hari sebelumnya.

Melansir dari Asahi, jumlah korban yang terkonfirmasi mengidap kasus ini mencapai 1.287 orang di China. Pemerintah melakukan lockdown agar tidak ada lagi orang keluar-masuk kota Wuhan.

Akibatnya, banyak orang yang terjebak di kota Wuhan, termasuk para WNI.

Penyakit Virus Corona Wuhan juga sudah menyebar ke berbagai penjuru dunia. Kasus-kasus baru dilaporkan terjadi di Prancis, Malaysia, hingga Australia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


PPIT Wuhan: Tidak Ada Mahasiswa Indonesia Terjangkit Virus Corona

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan mengeluarkan informasi terkait para siswa asal Tanah Air yang ada di sana.

"Sehubungan dengan penyebaran Virus Corona misterius di Wuhan, China dan banyaknya informasi yang beredar, kami dari PPIT Wuhan mengabarkan bahwa tidak ada laporan WNI di Kota Wuhan yang terjangkit Virus Corona," jelas pihak PPIT Wuhan melalui keterangan tertulisnya yang dimuat Sabtu (25/1/2020).

Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa semua mahasiswa rata-rata tinggal di asrama dan selalu dalam pantauan kampus.

"Hampir seluruh kampus di Wuhan melakukan tindakan pencegahan dengan memberikan masker, sabun cair dan thermometer gratis kepada tiap mahasiswa," jelas PPIT Wuhan.

PPIT Wuhan menyatakan bahwa mereka selalu berkoordinasi dengan KBRI Beijing, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI. Selain itu bergabung dengan grup WeChat untuk mempermudah komunikasi dan konsultasi terkait kasus Virus Corona.

"WNI di Wuhan dimonitor oleh KBRI Beijing tiap saat, KBRI meminta untuk tidak panik," tegas pihak PPI Wuhan.


Nomor Penting

Orang-orang yang mengenakan masker berjalan melewati dekorasi perayaan Imlek Tahun Tikus Logam di Hong Kong, 24 Januari 2020. Pemerintah China memutuskan menutup seluruh akses masuk dan keluar Kota Wuhan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. (AP/Kin Cheung)

Saat ini, jumlah mahasiwa dan WNI di Wuhan 93 orang (per 24 Januari, pukul 11.00 waktu Wuhan).

Akses transportasi memang ditutup sementara baik kereta, pesawat, bus dari Wuhan maupun menuju ke luar. Langkah tersebut diambil untuk mengurangi risiko penyebaran Virus Corona.

Pemerintah setempat memastikan supply ke Wuhan tidak terganggu, dan supermarket akan menambah stok makanan.

Untuk informasi mengenai keadaan di Wuhan dapat menghubung nomor berikut:

Ketua PPIT Wuhan: Nur Mussyafak: +86 156 2389 6756

Kemlu: Tony W. (+62 821 2377 1163)

KBRI Beijing:- Ariyanto Surojo (+86 138 1128 4505)

Yaya Sutarya (+86 131 4645 3974)

Budi Atyasa (+86 135 5223 5327)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya