Liputan6.com, Jakarta - Empat spesies baru hiu yang menggunakan siripnya untuk berjalan telah ditemukan di perairan bagian utara Australia utara dan Papua Nugini. Demikian menurut sebuah studi baru.
Ini mungkin terdengar menakutkan, tetapi para peneliti mengatakan hanya ikan kecil dan invertebrata yang perlu khawatir dengan hiu berjalan ini. Mengapa demikian?
Advertisement
"Rata-rata kurang dari satu meter panjangnya. Hiu berjalan tidak menimbulkan ancaman bagi manusia, tetapi kemampuan mereka untuk bertahan di lingkungan oksigen rendah dan berjalan di atas sirip memberi mereka keunggulan yang luar biasa di atas mangsa krustasea dan moluska kecil," kata pemimpin penelitian Christine Dudgeon yang juga seorang ilmuwan di Universitas Queensland Australia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari USA Today, Sabtu (25/1/2020).
Keempat spesies baru hiu berjalan itu hampir menambah dua kali lipat jumlah total spesies hiu berjalan yang diketahui menjadi sembilan.
"Alih-alih berenang di sekitar, hiu-hiu kecil yang tinggal di bawah laut ini sebenarnya 'berjalan' menggunakan sirip dada dan sirip perut mereka, yang membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk menyodok kepala mereka di bawah karang dan batu ketika mencari ikan kecil, siput dan krustasea untuk dimakan," kata rekan penulis studi Mark Erdmann dari Conservation International.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Berevolusi Sejak 9 Juta Tahun Lalu
Hiu berjalan berevolusi baru pada 9 juta tahun yang lalu, menjadikan mereka hiu "termuda" di planet kita, menurut Mark Erdmann dari Conservation International.
"Penemuan ini membuktikan bahwa hiu modern memiliki daya tahan evolusi yang luar biasa dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan," kata Erdmann kepada CNN.
Menurut pemimpin penelitian Christine Dudgeon, "data menunjukkan spesies baru berevolusi setelah hiu menjauh dari populasi aslinya, secara genetik terisolasi di daerah baru dan berkembang menjadi spesies baru."
"Mereka mungkin telah bergerak dengan berenang atau berjalan di atas sirip mereka, tetapi juga mungkin mereka 'menumpang' di terumbu yang bergerak ke barat melintasi Papua Nugini, sekitar dua juta tahun yang lalu," jelas Christine Dudgeon.
"Dan mereka mungkin bukan satu-satunya yang masih ada. Kami percaya ada lebih banyak spesies hiu berjalan yang masih menunggu untuk ditemukan," tambah Dudgeon.
Studi ini dipublikasikan pekan ini di jurnal Marine and Freshwater Research.
Advertisement