Liputan6.com, Jakarta - Menko Polhukam Mahfud MD bercerita tentang Amerika Serikat yang menawarkan kerja sama dengan Indonesia terkait masalah perairan Natuna. Namun, Mahfud mengaku menolak tawaran tersebut saat bertemu Duta Besar Amerika Serikat.
Mahfud menjelaskan, bila Indonesia kerja sama dengan Amerika, maka sama saja berperang dengan China. Sebab, perairan Natuna merupakan wilayah kedaulatan Indonesia. Sehingga, Indonesia hanya perlu mengusir China dari perairan itu.
Advertisement
"Amerika juga datang, duta besarnya kemarin, sama saya katakan dia bertanya soal itu, soal laut China Selatan apa yang bisa di kerja sama bantu, saya bilang enggak perlu kerja sama dengan Amerika soal urusan itu," kata Mahfud di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
"Kalau kami kerjasama dengan Amerika berarti kami perang dengan China, padahal kita tidak, kami pokoknya usir," sambungnya.
Mahfud menegaskan, Indonesia tidak pernah berperkara terkait perairan Natuna karena Indonesia tidak menganggap China punya hak atas daerah perairan tersebut.
"Oleh sebab itu kita enggak berpekara, (China) datang usir saja, kita enggak perang," ujar Mahfud.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Akan Negosiasi Soal Kedaulatan
Kemudian, Mahfud bercerita saat Duta Besar China bertemu dengannya. Dia menegaskan, bahwa Indonesia tidak akan negosiasi soal kedaulatan perairan Natuna.
"Duta besar China datang, saya katakan China kami pokoknya tidak akan ada negosiasi, tidak akan ada tawar menawar mengenai laut Natuna Utara atau laut China Selatan, ndak ada, pokoknya kami enggak mau berunding soal itu," ujar Mahfud.
Dia menambahkan, Indonesia secara hukum internasional maupun hukum nasional sudah menyatakan bahwa Natuna adalah bagian dari wilayah Indonesia yang harus dipertahankan dengan segala kemampuan yang ada.
"Oleh sebab itu kami tidak ingin berunding. Urusan lain mari kita berunding kan banyak urusan kita, kalau urusan itu tidak boleh berunding," tegas Mahfud.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Advertisement