Penjualan Suzuki Jimny Tertahan Gara-Gara Regulasi Emisi Eropa

Suzuki Jimny menghadapi masalah besar. Setelah kekurangan suplai, penjualan SUV kecil ini kini terhalang regulasi emisi di Eropa.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2020, 16:10 WIB
Menguji Suzuki Jimny di trek offroad (Dian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Suzuki Jimny menghadapi masalah besar. Setelah kekurangan suplai, penjualan SUV kecil ini kini terhalang regulasi emisi di Eropa. 

Dikabarkan Autocar India, pemasaran bakal dihentikan lantaran regulasi emisi ketat, yang mulai berlaku 2021 nanti. Jaringan diler pun telah diberi mandat untuk tidak lagi menerima pemesanan Suzuki Jimny.

Guna mereduksi emisi gas buang, Eropa menerapkan peraturan ketat bagi tiap pabrikan mobil penumpang. Total emisi dari seluruh jajaran produk tidak boleh melebihi rerata 95g CO2 per kilometer.

Kendati baru berlaku pada 2021, pelaksanaan setidaknya harus dimulai secara bertahap mulai tahun ini. Sebab bila nanti tidak sanggup memenuhi akan dikenakan sanksi.

Sebenarnya Suzuki telah melangkah untuk beradaptasi dengan regulasi. Line-up Diesel sudah sejak 2018 berhenti beredar. Sistem mild hybrid 12V juga telah dikenalkan pada Ignis dan Swift. Bahkan Vitara hybrid 48V tengah dipersiapkan untuk meluncur di sana. Menjadikan Vitara sebagai model pertama Suzuki mengusung sistem ini, berpadu dengan pemacu mekanis K14B 1.400 cc.

Namun, menjual model ramah lingkungan dikhawatirkan tidak memberi efek bila penjualan Jimny melejit. Bagaimana tidak khawatir, minat Suzuki Jimny lumayan tinggi di sana. Contoh saja di Britania Raya, daftar tunggu mencapai satu tahun. Beberapa dealer dikabarkan tidak lagi menerima deposit. Untuk memesan, calon konsumen hanya bisa mengisi daftar “expression of interest”.

Lantas bila penjualan terus bertambah malah meningkatkan target rata-rata CO2. Hal ini pun berujung pada pengenaan denda tinggi nantinya. Wajar bila peredaran Suzuki Jimny harus disetop sedini mungkin, sebab tiap unit K15B 1.500 cc menghasilkan emisi 154 g/km. Itu untuk varian transmisi manual. Varian otomatis lebih tinggi lagi, mencapai 170 gr/km, nyaris dua kali lipat dari batas atas.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Celah Peraturan

Sukses menarik perhatikan konsumen Tanah Air, antrean untuk mendapatkan Suzuki Jimny saat ini mencapai 4 tahun.

Untuk menanggulangi, jaringan dealer di Eropa sudah dilarang menerima pemesanan. Mungkin tidak semua. Carscoops mendapat konfirmasi dari Suzuki GB PLC bahwa Jimny tetap dijual meski dengan jumlah terbatas selama 2020.

Walau terkesan gelap bagi konsumen Eropa, ada secercah harapan Suzuki Jimny bisa kembali mengaspal. Celah dalam peraturan bisa dimanfaatkan sehingga pemasaran dinormalkan lagi pada 2021. Tahun depan ia datang tanpa status mobil penumpang, melainkan sebagai N1 Commercial Vehicle. Kategori ini dibebaskan dari regulasi ketat emisi karbon dioksida 95 gr/km.

Pergantian status bukan tanpa syarat. Sebagai mobil komersial, Suzuki harus menanggalkan bangku belakang serta memberikan sedikit penyesuaian di bagian interior. Langkah seperti ini mau tak mau dilakukan agar unit K15B tetap mengisi ruang di balik bonet. Jimny dapat kembali sebagai mobil penumpang bila sektor mesin direvisi. Hanya saja belum ada kejelasan apakah ada alternatif mesin atau tidak, serta kapan rencana ini akan dieksekusi.

Tentu berita ini menambah kabar buruk bagi para fans berat di tanah Eropa. Sudah kuota terbatas, kini terancam tidak dapat membawa pulang tahun ini. Namun, untuk regional lain tampaknya menimbulkan harapan baru, berkat berkurangnya jumlah pesanan belum selesai. 

(Krm/Tom)

Sumber: Oto.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya