Persebaran Virus Corona Wuhan di Dunia Bisa Dipantau Lewat Peta Online

Persebaran virus corona Wuhan dapat dilacak lewat peta online berikut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Jan 2020, 10:41 WIB
Persebaran virus corona Wuhan dapat dipantau lewat peta online yang dibuat tim Systems Science and Engineering, Johns Hopkins Center. (Printscreen gisanddata.maps.arcgis.com)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah peta online untuk melacak persebaran virus corona Wuhan dibuat oleh tim Systems Science and Engineering, Johns Hopkins Center. Peta tersebut melakukan pembaruan secara berkala dengan didukung data dari WHO, CDC, dan sumber-sumber lain, yang menggambarkan persebaran virus corona di Tiongkok dan beberapa negara lain di dunia, seperti Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Profesor teknik sipil dan co-direktur CSSE, Lauren Gardner mempelopori upaya peluncuran situs peta online persebaran virus corona pada Rabu, 22 Januari 2020. Situs ini menampilkan statistik tentang kematian dan kasus yang dikonfirmasi sebagai virus corona baru atau 2019-nCoV. Peta juga memungkinkan pengunjung untuk mengunduh data secara gratis.

"Kami membangun peta online karena kami pikir penting bagi publik untuk memiliki pemahaman tentang situasi wabah virus corona. Sebagai bukti penggunaan sumber data yang transparan," kata Gardner, dikutip dari laman resmi John Hopkins University, Minggu (26/1/2020).

"Untuk komunitas riset, data ini akan menjadi lebih berharga karena kami terus mengumpulkannya dari waktu ke waktu."

Gardner menambahkan, data kasus tingkat lokal dari Dingxiangyuan, laporan media, dan CDC lokal memberikan gambaran wabah virus corona yang lebih tepat waktu dibandingkan dengan organisasi pelaporan tingkat nasional, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memfilter.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Digunakan oleh Media Internasional

Persebaran virus corona Wuhan dapat dipantau lewat peta online yang dibuat tim Systems Science and Engineering, Johns Hopkins Center. (Printscreen gisanddata.maps.arcgis.com)

Media internasional di antaranya Newsweek, PBS News Hour, dan ABC News mengambil data laporan virus corona menggunakan peta online dari John Hopkins Center. Situs peta online juga menyediakan tautan ke Google Sheet, yang dapat diunduh berisi informasi tentang kasus yang dikonfirmasi dan dugaan di lebih dari 30 lokasi Tiongkok.

"Tapi situs CSSE belum memprediksi di mana (gejala) virus corona, seperti flu cenderung menyebar," Gardner melanjutkan.

Health Liputan6.com mengakses situs peta online persebaran virus corona Wuhan pukul 08.53 WIB. Tampak pada layar dasbor berwarna hitam, peta tanggal pembaruan tertulis 25 Januari 2020. Rentang perbedaan waktu mengakses pun berbeda di setiap negara.

Pada peta online tersebut menampilkan peta negara beserta nama-nama kota, yang terkonfirmasi temuan kasus. Tercatat kasus virus corona Wuhan yang sudah terkonfirmasi sebanyak 1.438 kasus dengan rincian:

1. Tiongkok 1.399

2. Thailand 7

3. Hong Kong 5

4. Australia 4

5. Prancis 3

6. Malaysia 3

7. Singapura 3

8. Jepang 2

9. Macau 2

10. Korea Selatan 2

11. Amerika Serikat 2

12. Vietnam 2

13. Nepal 1


Kematian, Pemulihan, Suspect

Persebaran virus corona Wuhan dapat dipantau lewat peta online yang dibuat tim Systems Science and Engineering, Johns Hopkins Center. (Printscreen gisanddata.maps.arcgis.com)

Dalam peta online CSSE, bagian kanan atas menampilkan angka kematian dan jumlah pemulihan pasien. Sebanyak 42 kasus kematian dan pemulihan 39 kasus.

Laporan suspect (terduga) virus corona Wuhan pun ditampilkan.Adapun kasus suspect virus corona, sebagai berikut:

1. Anhui, Tiongkok 4

2. Shanghai, Tiongkok 72

3. Henan, Tiongkok 1

4. Sichuan, Tiongkok 4

5. Hong Kong 244

6. Fujian, Tiongkok 20

7. Yunnan, Tiongkok 58

8. Ningxia, Tiongkok 1

Untuk lebih lengkapnya, publik dapat mengakses persebaran virus corona Wuhan pada tautan https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya