Liputan6.com, Jakarta Profesi penemudi ojek online tidak mengenal gender. Namun, risiko pengojek online wanita lebih tinggi dibanding pengojek online pria.
Apalagi jika mendapatkan penumpang yang tak bisa menjaga sopan santun. Hal ini dialami oleh beberapa pengojek online perempuan berikut yang disampaikan melalui video dalam channel YouTube Cerita Ojol.
Dwi Purwanti, salah satu pengojek online, perempuan yang sempat mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari penumpang. Kejadian itu dia alami ketika mendapat order dari Cempaka Baru menuju Gunung Agung, Matraman.
Baca Juga
Advertisement
Dwi menceritakan bahwa saat sedang di jalan mengantar penumpang, dia tidak sengaja tidak bisa menghindari jalan rusak. Dari situ penumpang memulai aksinya untuk mendempetkan badannya ke Dwi sepanjang perjalanan.
Rupanya, si penumpang juga menyimpan nomor Dwi. Dia mengatakan bahwa malamnya, si penumpang menghubungi dirinya melalui chat WhatsApp dan si penumpang mengajak bertemu.
"Dia nyimpen nomor saya. Malamnya, saya di-WhatsApp sama dia. WhatsApp mau ketemuan," ungkap Dwi.
Berusaha Bersikap Baik
Berusaha untuk bersikap baik kepada penumpang, Dwi membalas pesan WhatsApp. Berbanding terbalik dengan sikap baik yang dilakukan Dwi, penumpang justru mengajaknya untuk check-in di hotel.
"Mau ketemuan, terus ngajak check-in. Gue bilang Pak, maaf, memang kami ojol, tapi harga diri saya lebih berharga. Langsung saya blokir," jelasnya.
Advertisement
Modus Lain
Salah seorang pengojek online perempuan lain bernama Lusiana Handayani mengaku pernah mengalami kejadian modus dari penumpang laki-laki. Ia mengatakan saat itu penumpang duduk dengan posisi sangat berdempetan dengan Lusiana. Kesal dengan modus yang dilakukan penumpang, ia turunkan penumpang di tengah jalan.
"Akhirnya saya turunin saja dia di jalan, udah Mas turun sini saja deh. Udah enggak usah bayar. Ya karena dia sadar dia salah jadinya ya diem saja saya turunin, dan enggak saya suruh bayar," ujarnya.
Dilecehkan
Pengojek online perempuan bernama Juli juga sempat mendapat perlakuan kurang pantas oleh penumpang. Dirinya telah dilecehkan oleh tangan penumpang laki-laki yang saat itu sedang memakai jasanya.
"Saya sudah duduk paling ujung di jok motor, dia masih maju-maju ke depan. Saya sampai turunin di jalan. Saya sudah kasih tahu, dan dia enggak mau munduran malah makin maju. Tangannya ke depan kan sama saja melecehkan," ucapnya.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement