Lebih Dekat dengan Wuhan, Kota Pertama Penyebaran Virus Corona Baru

Kini, Wuhan menjadi bak kota mati lantaran Virus Corona yang menyebar di kota tersebut.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Jan 2020, 13:30 WIB
Kota Wuhan di China, seukuran dengan London tetapi jauh lebih besar dari Washington DC. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona yang saat ini menjadi perhatian berasal dari Wuhan, China. Kota itu kini menjadi perhatian dunia saat ini. Wuhan sebenarnya adalah salah satu kota terpadat di China dan termasuk kota besar seperti Shanghai dan Beijing.

Awalnya, Wuhan terdiri dari tiga kota berbeda di sekitar Sungai Han yang bergabung dengan Sungai Yangtze atau Sungai Panjang. Dilansir dari China Highlights, sungai Yangtze mengalir dari barat ke timur melintasi China tengah dan di daerah Wuhan.

Namun kini, Wuhan menjadi bak kota mati lantaran Virus Corona yang menyebar di kota tersebut. Sekitar 11 juta orang terisolasi di Ibu Kota Provinsi Hubei tersebut. Mereka yang terlambat mengevakuasi diri ke luar kota dan memutuskan untuk berdiam diri di rumah.

Kota ini seukuran dengan London. Menjadikannya kota terbesar ke-42 di dunia dan terbesar ke-7 di China. Hal ini adalah ukuran dan pengaruh ekonomi dari Wuhan yang menjelaskan mengapa Virus Corona menyebar dengan cepat ke Asia, bahkan Amerika Serikat.

Virus Corona telah menyebar begitu luas karena banyak orang mengunjungi Wuhan dan membawa pulang virus itu bersama mereka.

Di luar Virus Corona, Wuhan merupakan salah satu kota industri dan pusat manufaktur di Negeri Tirai Bambu. Berikut ini lima hal tentang Kota Wuhan dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sempat Dikendalikan Inggris

Situasi Kota Wuhan dekat Universitas Hubei di pusat kota. Dok: Siti Mawaddah/PPIT Wuhan

Wuhan menjadi pusat keuangan dan perdagangan terbesar kedua di China, ketika Inggris mengendalikannya selama pertengahan 1800-an. Sekarang, Wuhan adalah kawasan industri kota dengan pabrik mobil, industri berat, dan industri maju.

Inggris menginvasi daerah Wuhan serta menggunakan Hankou sebagai pelabuhan perdagangan. Barang-barang dari seluruh Kerajaan Inggris, 1/7 dari wilayah daratan dunia, masuk dengan kapal dan diperdagangkan untuk barang-barang dari seluruh China.

Jalur kereta api pun dibangun menghubungkan pelabuhan Inggris dengan China Utara, sehingga menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di China.

Sungai Yangtze memungkinkan kapal uap membawa barang dagangan lebih dari 1.000 kilometer ke daratan dari pantai.


Destinasi Wisata

Jalanan di Wuhan sudah sepi. Mobil-mobil jarang berlalu-lalang. Dok: Siti Mawaddah/PPIT Wuhan

Wuhan memiliki beberapa destinasi wisata yang menarik, seperti dilansir dari China Discovery.

Pertama ada Menara Crane Yellow. Menara ini terletak di Bukit Ular di Wuhan dan menjadi simbol Kota Wuhan. Menurut catatan, menara tersebut pertama kali dibangun pada 223 M selama Three Kingdoms Periode (Periode Tiga Kerajaan).

Dari atas menara, pengunjung disuguhi pemandangan sungai Yangtze yang indah, jembatan, dan bangunan-bangunan di sekitar Kota Wuhan.

Kemudian ada Museum Provinsi Hubei yang terletak di tepi Danau Timur. Museum ini merupakan salah satu museum terbaik China. Museum itu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Aula Pameran Chime Bells, Aula Pameran Budaya Chu, dan Gedung Pameran Komprehensif.

Selain museum, ada Kuil Guiyun yang menjadi salah satu dari empat kuil terbesar untuk meditasi Budha di Hubei serta kuil Budha yang penting di China.

Tak kalah menarik, ada danau East Lake, terletak di tepi selatan Sungai Yangtze. Merupakan objek wisata pemandangan terbesar di Wuhan dan juga danau terbesar di dalam sebuah kota di China. Danau ini disebut juga sebagai danau dengan 99 teluk.


Kota Industri

Pertokoan di Wuhan banyak yang tutup. Selain ada faktor virus corona baru, toko banyak tutup karena Imlek. Dok: Siti Mawaddah/PPIT Wuhan

Wuhan yang dibangun di sepanjang Sungai Yangtze, berdasarkan situs webnya, kota ini merupakan dasar dari manufaktur berteknologi tinggi dan manufaktur tradisional.

Memiliki serangkaian zona industri, 52 lembaga pendidikan tinggi dan mengklaim lebih dari 700.000 siswa, termasuk jumlah mahasiswa sarjana terbesar di negara ini.

Berdasarkan daftar Fortune Global, sekitar 230 dari 500 perusahaan terbesar di dunia telah berinvestasi di Wuhan.


Pusat Manufaktur dan Wisata Sejarah

Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Wuhan adalah kota pusat manufaktur dengan fokus utama pada mobil dan peralatan medis, yaitu Bosch, yang berkantor pusat di Shanghai, memiliki dua pabrik di kota itu dan PSA memindahkan kantor pusat China mereka ke Wuhan baru-baru ini.

Tetapi, pentingnya sejarah kota dapat ditelusuri kembali lebih dari 3.000 tahun. Wuhan terdaftar sebagai salah satu Kota Sejarah dan Budaya Ternama dan merupakan rumah bagi reruntuhan Kota Panlong.

Situs arkeologi, ditemukan pada 1950-an, termasuk kuburan dan fondasi istana dari kota bertembok kuno dari Dinasti Shang (1600-1046 SM). Di situlah Revolusi Xinhai pecah pada tahun 1911, yang mengarah pada penggulingan sistem kekaisaran China.

Selain objek wisata bersejarah, wisatawan mengunjungi Wuhan untuk melihat pemandangan alamnya seperti Gunung Mulan, daerah pegunungan suci bagi umat Tao dan Budha.

Wuhan juga merupakan titik loncatan yang populer bagi mereka yang menjelajahi Area Pemandangan Bendungan Tiga Ngarai, yang berjarak sekitar 400 kilometer di sebelah barat kota.

Banyak pelancong yang pergi dengan kapal pesiar Sungai Yangtze memulai perjalanan mereka di atau dekat Wuhan.


Kota Transportasi

foto: The Standard

Berkat lokasinya yang strategis, Wuhan sering disebut sebagai jiu sheng tong qu, yang berarti jalan utama dari sembilan provinsi.

Selain jaringan kereta api konvensional, Wuhan adalah salah satu perhentian di dua jalur kereta api kecepatan tinggi utama, yaitu Beijing-Guangzhou (dari utara ke selatan) dan kereta api kecepatan tinggi Shanghai-Chengdu (dari timur ke barat).

Ini juga rumah bagi satu dari hanya empat pusat perawatan kereta api utama di negara ini.

Beralih ke penerbangan, Bandara Internasional Tianhe adalah satu-satunya bandara di wilayah China tengah yang memiliki penerbangan langsung ke lima benua.

Menurut data dari situs web penerbangan Flightconnections.com, Bandara Wuhan melayani penerbangan penumpang non-stop ke 109 tujuan di 20 negara.

Ini termasuk kota-kota besar seperti London, Moskow, Paris, Roma, New York, San Francisco, Bangkok, Tokyo, dan Seoul.

Jumlah penumpang bandara pada tahun 2018 melebihi 24 juta dan diharapkan mencapai 29 juta pada 2019.

 

Reporter : Hari Ariyanti

Sumber  : Merdeka

 

(Okti Nur Alifia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya