Liputan6.com, Wuhan - Warga negara Indonesia (WNI) asal Aceh yang terjebak di Wuhan bisa bernapas lega karena mendapatkan bantuan uang dari pemerintah provinsi. Inisiatif ini adalah koordinasi antara Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah dan pelajar di China yang sudah lebih dahulu pulang ke Aceh.
"Jadi kemarin itu dari mahasiswa Wuhan yang sudah pulang ke Aceh, mereka mengadakan konferensi pers dengan pemerintah Aceh. Langsung pemerintah Aceh memberikan bantuan dana bantuan ke mahasiswa Aceh. Ada 12 orang mahasiswa yang sedang di kawasan," ujar Siti Mawaddah, mahasiswi S2 di Wuhan, kepada Liputan6.com pada Senin (27/1/2020).
Baca Juga
Advertisement
Bantuan yang dikirim sejumlah Rp 50 juta dan dikirim ke 12 mahasiswa yang berada di daerah Wuhan. Uangnya dikirim ke seorang perwakilan untuk kemudian dibagi-bagi.
Siti Mawaddah dan teman-temannya mengapresiasi dana bantuan dari pemerintah Aceh, sebab harga-harga sedang melonjak akibat faktor Imlek dan penyebaran virus Corona Wuhan. Beberapa harga yang naik adalah beras sampai masker. Pihak kampus sebetulnya memberikan masker, tetapi jumlahnya belum memadai.
"Dengan adanya bantuan berupa dana sangat membantu kami mahasiswa Aceh dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena semenjak maraknya virus Corona dan perayaan Imlek yang membuat harga bahan logistik melonjak berkali lipat," ujar Siti.
Siti, yang sedang menyusun tesisnya, berkata logistik yang dibutuhkan termasuk buah-buahan dan vitamin. Stok makanan yang ia simpan juga menipis.
Hingga kini, kondisi di Kota Wuhan masih aman meski ada lockdown. Siti berkata tidak ada orang yang boleh seenaknya keluar masuk kampus.
Ia pun terus berharap agar Kementerian Luar Negeri (Kemlu) segera melakukan evakuasi demi mencegah penularan virus Corona Wuhan terhadap WNI. Pemerintah Aceh disebut sudah bersuara agar para pelajar segera dipulangkan ke Tanah Air.
"Itu kan tak bisa ditindaki pemerintah Aceh, tapi itu sudah masuk diplomasi. Jadi, pihak pemerintah Aceh mendesak agar DPR RI sama KBRI dan Kemenlu agar mahasiswa seluruh mahasiswa di Kota Wuhan agar segera dievakuasikan, agar dipulangkan," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kondisi Kesehatan Dipantau
Siti Mawaddah berkata pihak KBRI rutin memonitor keadaan lewat grup WeChat. Pemerintah Indonesia memberi bantuan seperti perpanjangan visa.
Sementara, Siti dan para mahasiswa asing diminta oleh pihak kampus agar tidak sering keluar area kampus, kecuali untuk keperluan mendesak seperti membeli makanan.
Ia pun memilih tidak berkunjung ke kampus sahabatnya karena di kampus lain keamanan juga sangat ketat. Pihak kampus pun sangat aktif memantau kondisi kesehatan WNI, serta menjaga keamanan kampus dengan ketat.
"Mereka selalu menghimbaukan agar kami untuk setiap hari mengecek suhu tubuh dengan termometer yang telah dibagikan secara gratis. Apabila suhu tubuh telah meningkat 37 °C ke atas agar segera melapor ke pihak kampus," ucap Siti.
Advertisement