Virus Corona Merebak, Kemlu Pastikan WNI di China Dapat Bantuan Logistik

Kementerian luar negeri memastikan bahwa WNI yang kini berada di wilayah China, baik-baik saja.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Jan 2020, 16:55 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Penyemprotan dilakukan untuk mencegah virus corona menyebar ke kota lain. (AFP Photo/STR)

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona yang kini menyebar secara luas di China menimbulkan perhatian khusus terhadap WNI yang berada di sana. Hingga saat ini, pemerintah lndonesia terus memantau secara dekat mengenai perkembangan isu virus corona. 

Melalui pernyataan resmi, pemerintah menyampaikan bahwa Kemlu RI, KBRI Beijing dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) telah membangun jalur komunikasi melalui grup WeChat untuk berkomunikasi dan memonitor keadaan.

Guna merancang upaya tambahan yang perlu diambil secara lebih detil, pada tanggal 26 Januari 2020 telah diadakan video conference antara Kemlu, Kemenkes, KBRI Beijing, KJRI Shanghai, KJRI Guangzhou, KJRI Hong Kong dan KDEI Taipei.

"Saya bersyukur, pagi tadi bisa teleconference dengan mahasiswa kita yang ada di Wuhan. Mereka oke, sehat dan tidak ada masalah. Hanya memang mereka selalu mendapat perhatian dari otoritas setempat untuk tidak keluar dari komplek yang diisolasi," kata Achmad Yuriyanto selaku Sekretaris Ditjen P2P.

Video conference juga membahas rencana kontijensi dan langkah-langkah koordinasi dengan Otoritas RRT mengenai opsi evakuasi WNI. Komunikasi juga dilakukan dengan perwakilan asing di RRT yang kemungkinan akan mengambil opsi serupa.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kebutuhan Logistik WNI

Teuku Faizasyah, Plt Jubir Kemlu. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Pemerintah mengatakan bahwa pihaknya masih akan menunggu konfirmasi dengan pihak Tiongkok jika rencana evakuasi akan dilakukan. 

"Tentunya kita melakukan evakuasi. Yang pasti melalui komunikasi dengan pemerintah Tiongkok, kita melihat sejauh mana terbuka ruang untuk melakukan evakuasi," kata Plt Jubir Kemlu Teuku Faizasyah. 

Selagi menunggu kepastian pemerintah mengenai proses evakuasi, kebutuhan logistik bagi para WNI pun jadi satu hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut lantaran kota-kota tersebut kini diisolasi dan banyak toko-toko yang tutup. 

"Dari sisi pemerintah adalah memastikan adanya suplai logistik bagi mereka. Kalau sekarang dikabarkan mereka dalam kondisi baik, dan masih bisa menerima suplai logistik dari pasar-pasar atau toko setempat. Perwakilan akan selalu siap memberikan dukungan logistik manakala ada kekurangan logisitik dari teman-teman kita di Wuhan," tambahnya. 

Ia turut menyampaikan bahwa kebutuhan logistik tergantung pada kondisi yang mereka laporkan di lapangan. Maka dari itu, pihak KBRI dan KJRI terus berkomunikasi dengan mereka.

Walaupun kini ada kelangkaan logistik, KBRI Beijing sudah menyiapkan contingency plan untuk memasok mereka dengan kebutuhan pokok. 


Imbauan dari Kemenkes

Achmad Yuriyanto, Sekretaris Ditjen P2P. (Liputan6.com/ Benedikta Miranti T.V)

Pihak Kemenkes turut ikut andil besar dalam mengimbau langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh para WNI, baik yang berada di sana maupun di Indonesia.

"Kita menginginkan masyarakat menyadari betul pola hidup bersih dan sehat menjadi kunci utama. Kita sadar ini merupakan virus influenza yang masuknya hidung dan mulut. Menggunakan masker sebagai salah satu upaya untuk mencegah," ujar Achmad Yuriyanto. 

Sejauh ini, pihak Kemenkes telah melakukan sejumlah langkah dalam menghadapi virus corona yang merebak secara pesat.

Pertama, Kemenkes menguatkan kembali upaya cepat tanggap bagi masuknya virus ini dan yang kedua. Kedua, melaksanakan pemberdayaan masyarakat di dalam negeri agar tidak ada kepanikan dan bisa mengimplementasikan secara benar apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertular virus ini.

"Dua hal ini jadi penting bagi kita. Pertama terkait dengan cegah tangkal, seluruh bandara, seluruh pintu masuk negara , secara standar dilakukan SOP terkait penyakit . Artinya SOP itu sudah ada dan ini merupakan standar dari kapasitas setiap bandara apalagi yang internasional," tambah Yuriyanto. 


Imbauan untuk WNI di China

Pelancong memakai masker saat tidur siang di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, 23 Januari 2020. China pada Kamis (23/1) menutup sebuah kota berpenduduk lebih dari 11 juta orang dalam upaya memerangi wabah virus corona, tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. (AP/Mark Schiefelbein)

Pihak Kementerian Luar Negeri juga turut mengimbau kesehatan para WNI di sana dan diharapkan untuk bisa melakukan upaya pencegahan virus.

Meminta perhatian WNI yang berada di RRT agar meningkatkan kehati-hatian dan melakukan langkah pencegahan, berupa:

  • Menjaga stamina
  • Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
  • Menggunakan masker
  • Menghindari keramaian
  • Selalu menjalin komunikasi dengan Perwakilan Rl terdekat
  • Bagi WNI yang tinggal di daerah karantina segera melaporkan diri ke perwakilan RI terdekat atau secara online melalui aplikasi Portal Peduli WNI (peduliwni.kemlu.go.id).
  • Himbauan bagi WNI yang berada di dalam negeri agar mempertimbangkan berencana melakukan perjalanan ke RRT serta bijak dalam menyaring dan menyikapi informasi yang beredar terkait wabah virus 2019-nCoV.

Berikut adalah nomor telepon yang bisa dihubungi:

  • Hotline Kemlu:+62 812 90070027
  • Hotline Kemenkes: 1500-567
  • Hotline KBRI Beijing: +8610 6532 5486+86 138 1128 4505 (Ariyanto Surojo/Pensosbud)+86 131 4645 3974 (Yaya Sutarya/Atdik)
  • Hotline KJRI Shanghai: +861356 44 06 540
  • Hotline KJRI Guangzhou: +86185 203 75005
  • Hotline KJRI Hong Kong: +852 67730466/+852 5294 4184
  • Hotline KDEI Taipei: +886 2875 26170

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya