Liputan6.com, Jakarta Australia menyebutkan bahwa sudah ada lima kasus virus corona baru di negara itu. Hal ini dinyatakan pejabat kesehatan setempat pada Senin, 27 Januari 2020 waktu setempat.
Mereka menyatakan bahwa kasus ini dialami oleh seorang wanita 21 tahun yang berada dalam penerbangan terakhir dari Wuhan ke Sydney, sebelum pemberlakuan larangan bepergian oleh pemerintah Tiongkok.
Advertisement
Kepala Dinas Kesehatan New South Wales, Kerry Chant mengatakan bahwa wanita ini mengalami gejala infeksi virus corona dalam 24 jam dan dilarikan ke unit gawat darurat.
"Pasien segera dimasukkan ke dalam isolasi," kata Chant seperti dikutip dari Channel News Asia pada Senin (27/1/2020). Dia menambahkan, pelacakan menunjukkan kontak tingkat rendah dengan pasien ini.
"Ada sejumlah kecil orang yang masih kami coba hubungi, tetapi secara substansial kami telah melakukan kontak," kata Chant dikutip dari SBS News.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Pemerintah Australia Coba Keluarkan Warganya dari Wuhan
Sebelumnya, Australia juga telah mengonfirmasi bahwa ada empat kasus virus corona pada Sabtu lalu. Diprediksi, kemungkinan akan ada lebih banyak pasien mengingat banyaknya perjalanan antara Australia dan Tiongkok.
Empat kasus terdiri dari satu pasien di Melbourne dan tiga di Sydney. Sementara itu, enam terduga di Queensland dinyatakan negatif pada hari Minggu.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pihak Tiongkok untuk mengeluarkan sekitar 100 anak-anak dan remaja Australia dari Wuhan.
"Kami bekerja di sejumlah bidang, pertama untuk memastikan, bahwa ada dukungan untuk warga Australia dan kami juga bekerja, seperti negara-negara lain, untuk mencoba mengamankan kembali mereka ke Australia," kata Hunt.
Hunt menambahkan, mereka belum melakukan pelarangan penerbangan dari Tiongkok, serta melakukan penyaringan penumpang di pesawat.
Menteri Luar Negeri setempat, Marise Payne mengatakan bahwa pemerintah Australia tidak memiliki jumlah pasti warganya yang berada di Wuhan atau provinsi Hubei. Ini dikarenakan adanya orang yang berkewarganegaraan ganda. Beberapa di antaranya juga mungkin tidak bepergian dengan paspor Australia.
Advertisement