DPR Ingatkan Pemerintah Tak Gegabah Salurkan Subsidi Elpiji 3 Kg

DPR sepakat dengan penertiban penyaluran subsidi Elpiji agar tepat sasaran dan hanya digunakan pihak yang berhak.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Jan 2020, 18:31 WIB
Pekerja melakukan proses pengisian LPG ke tabung Elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR mengingatkan pemerintah tidak gegabah menerapkan penyaluran subsidi Elpiji secara tertutup. Sebab hal ini telah menciptakan keresahan di masyarakat.

Anggota Komisi VII Dari F‎raksi Gus Irawan Pasaribu, mengaku sepakat dengan penertiban penyaluran subsidi Elpiji agar tepat sasaran dan hanya digunakan pihak yang berhak.

Namun pemerintah perlu berhati-hati dalam penerapanya. "Untuk mengindahkan yang salah sasaran kita sepakat, ini harus hati-hati," kata Gus, dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM, di Gedung DPR Jakarta, Senin (27/1/2020).

Dia pun menjamin, subsidi Elpiji tidak dicabut dan penyaluran subsidi Elpiji tepat sasaran. Pasalnya, subsidi untuk Elpiji telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Tolong agak lebih hati-hti, soal ini nggak ada yang dicabut. Kalau lebih tertib dengan alaterntif ya apakah tertutup subsidi langsung ke orangnya, kalau subsidi ada di APBN," tutur dia.

Anggota Komisi VII DPR‎ Fraksi Partai Nasdem Charles Meikyansyah mengungkapkan, rencana penerapan penyaluran subsidi tertutup telah membuat masyarakat resah.

Ini bahkan memicu penimbunan dan kenaikan harga Elpiji 3 kg. "Beberapa masyarakat juga mulai ngepul membeli elpiji 3kg di luar kebutuhan mereka, di luar biasanya," tandasnya.

 


TNP2K Yakin Metode Biometrik Tepat Buat Salurkan Elpiji 3 Kg

Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi Rp 4,1 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pemeritah berencana menerapkan penyaluran subsidi Elpiji 3 kilogram (Kg) tepat sasaran dengan sistem tertutup. Langkah ini agar bantuan tersebut diterima oleh pihak yang memang berhak atau tidak bocor.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pun telah melakukan kajian terhadap mekanisme penyaluran subsidi Epiji 3 kg tertutup, dengan metode biometrik.

"Iya kita mengusulkan menggunakan biometrik," kata Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan TNP2K Ruddy Gobel, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (‎23/1/2020).

Ruddy yakin metode biometrik merupakan mekanisme yang tepat digunakan dalam penyaluran subsidi Elpiji 3 Kg secara tertutup.

Sebab metode ini memiliki sejumlah keunggulan, seperti liveness detection sehingga lebih aman‎ dari pemalsuan data penerima subsidi Elpiji 3 kg.

"Jadi tidak bisa hanya pake foto ‎saja, tapi harus orang betulan yang datang transaksi," tuturnya.

‎Dia melanjutkan, untuk menerapkan biometrik, tidak perlu lagi tambahan investasi. Sebab bisa terhubung dengan sistem transaksi non-tunai yang telah dibangun.

"Aplikasi biometrik sudah siap yang dikembangkan bersama dengan Link Aja," ujarnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya