Pemerintah Selandia Baru Pastikan Risiko Penularan Virus Corona Rendah

Kemungkinan masuknya virus corona ke Selandia Baru dinilai tinggi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Jan 2020, 09:00 WIB
Ilustrasi bandara. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta- Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, Dr Ashley Bloomfield mengungkap kemungkinan masuknya Virus Corona ke Selandia Baru cukup tinggi. Sebab, Bloomfield melaporkan sudah ada lebih dari 2.000 kasus yang dikonfirmasi secara global.  

Ia menambahkan, pada Senin 27 Januari, petugas kesehatan masyarakat sudah ada di Bandara Auckland dan Christchurch untuk bertemu langsung dengan orang-orang yang mendarat dari China.

"Kami belum punya kasus," kata Bloomfield, seperti dikutip dari 1 News, Selasa (28/1/2020)..

Namun, ia melihat kemungkinan adanya kasus masuknya Virus Corona di Selandia Baru cukup tinggi." Namun Bloomfield mengatakan, kemungkinan penularan virus di Selandia Baru dinilai rendah karena mereka telah siap sedia.

Sebagian besar kasus tertularnya Virus Corona terjadi di China, dengan jumlah kematian yang dilaporkan mencapai 80 orang.

Saksikan Video Berikut Ini:


Gejala Beberapa Hari Kemudian

Penerbangan dari Wuhan Ditutup: Pelancong berjalan melintasi papan informasi tentang penerbangan dari Wuhan telah dibatalkan di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing pada Kamis (23/1/2020). China menangguhkan semua transportasi dari dan ke kota pusat penyebaran virus corona. (AP/Mark Schiefelbein)

"Mungkin, seperti halnya dengan Australia dengan kasus pertama mereka, orang yang kemudian didiagnosis sebenarnya bepergian dan tidak menunjukkan gejala, namun ketika mereka datang ke negara itu mereka mengembangkan gejala beberapa hari kemudian," kata Bloomfield.

Lalu ia melanjutkan, "Kita mungkin akan menemukan diri kita dalam situasi yang sama."

Bloomfield juga mengatakan, berdasarkan informasi saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia telah memberi saran untuk tidak melakukan perjalanan atau membatasi perdagangan di China.


Cara Terbaik Saat Ini

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke eskalator di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). China telah melarang kereta api dan pesawat terbang meninggalkan kota yang menjadi wabah virus corona pada 23 Januari 2020. (AFP Photo/STR)

"Para pejabat kesehatan telah diberi pengarahan sejak 6 Januari lalu," kata Menteri Kesehatan Selandia Baru, David Clark, mengenai antisipasi pencegahan dan penanganan.

Menurut para pakar kesehatan internasional, cara terbaik saat ini adalah dengan membagikan informasi kesehatan masyarakat di berbagai bandara bagi orang-orang yang mungkin tidak menunjukkan gejala.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya