Jakarta - Bomber Persija Jakarta Marko Simic membeberkan dampak positif dan negatif dari batalnya penyelenggaraan Piala Presiden 2020.
Piala Presiden tak jadi digelar karena mepetnya waktu penyelenggaraan mengingat Liga 1 2020 bakal digelar pada 29 Februari. Simic menilai turnamen tersebut sangat berguna buat pemain apalagi menawarkan hadiah yang besar.
Advertisement
Dia sempat merasakannya kala membawa Persija menjadi juara pada 2018. "Bagi saya, sebagai pemain kami menyukai Piala Presiden. Turnamen ini bagus untuk semua orang membuktikan diri, termasuk pemain baru. Apalagi bonusnya juga besar," kata Simic.
PSSI kabarnya lebih fokus untuk mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021. Selain mencoret Piala Presiden, Liga 1 2020 akan digelar lebih cepat, yakni pada pengujung Februari mendatang. Di sini Simic mendukung adanya percepatan jadwal kick-off tersebut.
"Saya lebih memilih kompetisi dimulai lebih cepat seperti ini. Ini bagus untuk tim dan lebih baik dari sebelumnya," tegas pemain Persija asal Kroasia itu.
Video Persija Jakarta
Turnamen yang Berkesan
Bagi Marko Simic, Piala Presiden menjadi turnamen yang berkesan. Pada 2018, Simic berhasil mempersembahkan gelar tersebut untuk Persija dan juga meraih penghargaan individu sebagai pencetak gol terbanyak.
Simic berharap, turnamen pramusim itu bisa digelar kembali pada tahun depan, dan hanya absen pada 2020 ini saja.
"Tahun depan mungkin bisa digelar lagi kalau liga digelar lebih awal seperti ini. Saya rasa turnamen ini harus dijaga karena bagus dan semua orang suka," ujar Marko Simic.
Selain 2020, Piala Presiden juga pernah absen pada 2016. Setelah Persib Bandung menjadi juara Piala Presiden 2015, Arema FC menjadi juara di edisi kedua yang digelar pada 2017.
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Zulfirdaus Harahap/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo, published 27/1/2020)
Advertisement