Bangkai Paus 15 Ton Terdampar di Hutan Bakau Thailand, Penyebabnya Misterius

Bangkai paus Bryde yang membusuk ditemukan di hutan bakau Tambon Bang Poo Mai, Thailand.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2020, 19:40 WIB
Ilustrasi paus Bruda. (iStockphoto)

Liputan6.com, Samut Prakan - Bangkai paus Bryde yang membusuk ditemukan penduduk setempat pada Minggu 26 Januari di hutan bakau di tambon Bang Poo Mai, wilayah Muang Samut Prakan, Thailand. Paus itu memiliki panjang 12 m dan berat lebih dari 15 ton.

Dilansir dari Bangkok Post, Selasa (28/1/2020), paus betina itu diperkirakan telah mati sekitar lima hingga enam hari dan tidak ada luka yang ditemukan pada tubuhnya. 

Namanok Bancherdhiransamut, dari Kelompok Konservasi Teluk Atas Thailand mengatakan, dia diberi tahu tiga hari lalu mengenai seekor paus mati terlihat mengambang di Teluk dekat muara sungai yang jaraknya sekitar 15 km dari garis pantai Samut Prakan. Beberapa petugas telah mencari paus mati tersebut, namun tidak berhasil menemukannya.

Dan pada Minggu siang, penduduk desa melaporkan bahwa mereka telah menemukan bangkai paus besar terdampar di hutan bakau sekitar 500 meter dari jalan menuju tambon Bang Poo Mai. Mereka semua pergi untuk melihat kondisi bangkai paus itu karena membusuk dan menyebarkan bau tidak sedap ke wilayah sekitar itu. 

Paus Bryde (paus edeni) secara umum dikenal sebagai spesies hewan laut yang paling tua, mengingat ukuran tubuh dan umur panjangnya. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Para Ahli Lakukan Otopsi

Seekor induk paus bernama Bryde memberikan makan ikan teri kepada anaknya di Teluk Thailand, lepas pantai Provinsi Samut Sakhon. (20/11/2016). (AFP PHOTO / Lillian SUWANRUMPHA)

Kantor Sumber Daya Kelautan dan Pesisir kedua yang berbasis di Chon Buri, bekerja sama dengan sukarelawan perlindungan laut di Bang Poo Mai untuk memindahkan bangkai paus ke tempat yang sesuai untuk pemeriksaan, pada Senin 27 Januari.

Saat ini para ahli sedang melakukan autopsi paus Bryde betina seberat 15 ton untuk mencari tahu penyebab kematiannya setelah bangkainya tersapu ke pantai di selatan Bangkok. 

Autopsi ini dilakukan dengan para ahli bersama dokter hewan dan spesialis perikanan. Seperti yang dilaporkan, autopsi ini dilakukan setelah empat biksu berdoa untuk bangkai paus itu.

"Kami berharap menghabiskan sepanjang hari untuk melakukan otopsi," kata Chalathip Chanchompoo, kepala Pusat Penelitian Sumber Daya Kelautan dan Pesisir untuk pantai timur Teluk Thailand.

Sementara itu, paus Omura yang langka dan dikenal sebagai paus sirip kerdil, terlihat kemarin di dekat pulau Heh dan Racha Yai di lepas pantai Phuket di Laut Andaman.

 

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya