Investigasi Kecelakaan Helikopter Kobe Bryant, Pilot Minta Terbang Lebih Tinggi

Helikopter Sikorsky S-76B yang ditumpangi Kobe Bryant bersama putrinya, Gianna dan tujuh penumpang lainnya jatuh di lereng bukit California, AS.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 28 Jan 2020, 10:15 WIB
Berikut ini penampakan helikopter berjenis Sikorsky S-76B yang membawa legenda NBA, Kobe Bryant, saat kecelakaan di Calabasas, California. (Foto Kolase AP)

Liputan6.com, California - Penyelidik dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) terus melakukan investigasi demi mengetahui faktor yang menyebabkan kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant, Minggu (26/1/2020) waktu setempat di California, Amerika Serikat.

Helikopter Sikorsky S-76B yang ditumpangi Kobe Bryant bersama putrinya, Gianna dan tujuh penumpang lainnya jatuh di lereng bukit. Para penyelidik telah mendatangi lokasi insiden dan bekerja mencari bukti-bukti yang dibutuhkan.

Untuk melakukan investigasi ini, NTSB bekerja sama dengan adminitrasi penerbangan federal, perusahan pembuat mesin helikopter, serta pabrikan helikopter terkait. Investigasi akan dilakukan secara transparan, mengingat publik menantikan penyebab kecelakaan yang menewaskan legenda NBA, Kobe Bryant.

Ketika kecelakaan terjadi, cuaca konon tengah berkabut. Investigasi juga memeriksa data cuaca, informasi radar, komunikasi pengawas lalu lintas udara, catatan pemeliharaan helikopter, dan catatan pilot.

Saksikan Video Tewasnya Kobe Bryant di Bawah Ini


Terbang Lebih Tinggi

Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi korban jatuhnya helikopter di Calabasas, California, Minggu (26/1/2020). Legenda NBA, Kobe Bryant, menjadi salah satu korban tewas pada kecelekaan helikopter berjenis Sikorsky S-76B itu. (AP/Mark J. Terrill)

Berdasarkan keterangan anggota NTSB, Jennifer Homendy, tepat sebelum kecelakaan, sang pilot, Ara Zobayan, meminta untuk terbang lebih tinggi. Hal itu karena kabut yang mengganggu pandangan.

Namun, pilot helikopter sendiri telah mendapat izin untuk terbang walaupun cuaca berkabut. NTSB juga memeriksa kemungkinan bahwa masalah lain berperan dalam kecelakaan itu.


Periksa Radar

Para fans berduka atas meninggalnya Kobe Bryant di depan La Live seberang Staples Center, kandang Los Angeles (LA) Lakers di Los Angeles, Minggu (26/1/2020). (Keith Birmingham / The Orange County Daftar melalui AP)

"Kami melihat secara luas segala sesuatu di sekitar investigasi, sekitar kecelakaan," kata Jennifer Homendy, anggota N.T.S.B., pada konferensi pers di California, seperti dilansir New York Times.

"Kami melihat manusia, mesin, dan lingkungan, dan cuaca hanyalah sebagian kecil dari itu," ujar Jennifer.

NTSB mengungkapkan bahwa tidak ada respons dari pilot setelah pengontrol meminta informasi lebih lanjut dan radar menunjukkan bahwa helikopter naik ke 2.300 kaki dan mulai berbelok ke kiri.

 


Tanpa Perekam

Helikopter itu tidak membawa perekam suara kokpit, dan para penyelidik harus menghabiskan hari-hari mereka mencari ladang puing sekitar 500 hingga 600 kaki, mencoba memulihkan bukti yang tidak tahan lama.

Pejabat federal mungkin baru akan mencapai kesimpulan tentang penyebab kecelakaan untuk beberapa bulan ke depan.

 


Fakta soal Pilot Ara Zobayan

Doc: Daniel Brown/Business Insider

Ara Zobayan bukanlah pilot biasa. Hal itu dikatakan oleh sahabat Zobayan, yakni Jared Yochim.

"Dia adalah pilot yang luar biasa, seorang instruktur, pilot charter, dan pria yang hebat. Dia bukan pilot helikopter yang egois dan sangat jujur," ucap Yochim.

"Zobayan mampu mempengaruhi banyak orang dengan cara yang positif. Hampir dari pekerjaannya, dia tidak membuat kesalahan," katanya menambahkan.

 


Kobe Bryant Menyukai Helikopter

Fans Kobe Bryant berduka saat berkumpul di depan Staples Center, rumah Los Angeles Lakers (26/1/2020). Legenda NBA dan Los Angeles Lakers Kobe Bryant meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter di Calabasas, California, Minggu 26 Januari waktu setempat. (AP Photo/Matt Hartman)

Kobe Bryant sangat menyukai bepergian dengan helikopter ketimbang mobil pribadi. Pasalnya, dia tidak mau terjebak dalam kemacetan parah yang ada di Los Angeles.

Kemacetan tersebut membuat Kobe Bryant sering terlambat latihan dan kehilangan waktu untuk bermain bersama anak-anaknya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya