Liputan6.com, Jakarta - Jejaring sosial Facebook dan pembesut perangkat gaming Razer mulai membatasi karyawan mereka yang akan bepergian ke Tiongkok. Hal ini karena merebaknya wabah virus corona di negara tirai bambu tersebut.
Perlu diketahui, Facebook dan Razer menjadi perusahaan teknologi pertama yang membatasi karyawannya bepergian ke Tiongkok.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip The Verge, Rabu (29/1/2020), Facebook sendiri menghentikan seluruh perjalanan karyawannya ke Tiongkok, yang dianggap tidak penting.
Facebook juga memberi tahu karyawan yang baru kembali dari Tiongkok untuk bekerja dari rumah.
Meski Facebook diblokir di Tiongkok, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini memang memiliki kantor di sana. Facebook juga menggunakan pemasok di Tiongkok untuk membuat headset VR Oculus dan perangkat video chat Portal.
Razer
Sementara itu, Razer yang juga bermarkas di California mengkonfirmasi pihaknya telah membatasi karyawan yang bepergian ke Tiongkok.
"Perusahaan kami telah membatasi perjalanan (ke Tiongkok) dan menyarankan karyawan untuk bekerja dari rumah," kata juru bicara Razer kepada The Verge.
Seperti Facebook, Razer dan perusahaan teknologi lainnya memang memiliki kantor cabang di seantero Tiongkok. Mereka menggunakan pemasok-pemasok dari Tiongkok untuk membuat sebagian besar produknya.
Untuk Razer, produk-produk yang materialnya dipasok dari Tiongkok antara lain adalah mouse gaming, keybord, headset, hingga laptop.
Advertisement
Apple dan Google Belum Komentar
Sementara itu, Amazon menyebut pihaknya mengikuti panduan dari organisasi kesehatan dunia WHO. Namun, Amazon belum memberi informasi apakah akan membatasi perjalanan karyawan mereka ke Tiongkok atau tidak.
Sementara itu, perusahaan lainnya seperti Kingston HyperX masih menolak untuk berkomentar. Apple, Google, dan Microsoft belum berkomentar ketika dimintai keterangan.
Virus corona sendiri dikabarkan pertama kali mewabah di Wuhan, Tiongkok. Berdasarkan data terbaru, virus mematikan ini sudah menelan lebih dari 100 korban.
Virus corona juga terkonfirmasi sudah menyerang lebih dari 4.474 jiwa di Tiongkok, Hong Kong, Thailand, Macau, Australia, Singapore, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Prancis, Vietnam Kamboja, Kanada, Jerman, Pantai Gading, Nepal, dan Sri Lanka.
(Tin/Ysl)