Liputan6.com, Jakarta Setiap orangtua akan menghadapi fase ketika anak susah makan. Saat fase ini muncul, anak akan enggan makan makanan yang tersaji di hadapan. Bahkan mencicipi sedikit makanan itu pun anak tak mau.
Bagi orangtua yang sudah bersusah payah memasak mungkin akan merasa kesal. Walaupun begitu, ahli nutrisi mengatakan, orangtua tidak boleh memaksakan anak untuk menghabiskan makanan tersebut
Advertisement
"Kalau anak enggak mau menghabiskan makan, orangtua jangan memaksakannya. Cobalah ganti makanannya," saran ahli nutrisi Saptawati Bardosono dalam acara temu media di Gedung IMERI FK-UI, Salemba, Jakarta, Senin (27/1/2020).
"Sikap anak jelas terlihat saat dia menunjukkan enggak mau menghabiskan makanan. Biasanya anak akan buang muka."
Menjadi Role Model
Dalam memberikan makanan pada anak, orangtua juga harus mencicipi apa yang dimasak. Rasakan makanan tersebut sebelum diberikan kepada anak.
"Saya punya pengalaman, ada orangtua yang hanya memasak saja, tanpa dicoba dulu makanan yang dimasak. Pikirannya ya makanannya sehat kok buat anaknya," cerita Tati, sapaan akrabnya.
"Tapi pas diberikan, anaknya enggak mau makan. Lantas dokternya tanya, 'Ibu habis makan apa kemarin-kemarin?' Dijawab tongseng. Coba deh berikan kuah tongseng. Dan benar, si anak mau makan."
Pada kasus di atas, orangtua menjadi role model bagi anak. Apa yang Anda makan bisa saja ingin dimakan oleh anak.
"Ya, contohnya, jangan berharap anak mau sarapan, kalau orangtuanya saja enggak pernah sarapan," tutup Tati.
Advertisement