Korban Virus Corona Bertambah, Facebook Batasi Perjalanan Karyawannya ke China

Karyawan diharuskan mempunyai keperluan khusus jika harus ke China.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Jan 2020, 17:39 WIB
Orang-orang berjalan melewati Stasiun Kereta Api Hankou yang ditutup di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa untuk menahan penyebaran virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Jakarta- 106 warga China meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona, hingga Selasa (28/1/2020) dini hari. Facebook pun dikabarkan mulai membatasi perjalanan karyawan mereka ke China.

Menurut seorang sumber yang mengetahui keputusan itu, Facebook memberhentikan semua perjalanan yang dianggap tidak penting ke China untuk semua karyawannya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Jika pekerja dalam situasi yang mengharuskan untuk mengunjungi China, maka mereka akan memerlukan persetujuan khusus. 

Menteri Kesehatan China melaporkan, keganasan Virus Corona meningkat hingga dapat menular bahkan sebelum terlihat gejalanya. Orang yang tampak sehat memungkinkan untuk menjadi pembawa virus itu, seperti dikutip dari The Washington Post

Saksikan Video Berikut Ini:


Apa Saja yang Terpengaruh?

Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Dalam sebuah komunikasi pribadi, Staf Facebook yang berbasis di China dan baru saja datang dari sana, juga dikabarkan dianjurkan untuk bekerja dari rumah, kata seorang sumber.

Pembatasan perjalanan yang diberlakukan di perusahaan media sosial memungkinkan akan berdampak pada divisi perangkat kerasnya.


Alternatif Lain

Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Membutuhkan perjalanan yang cukup banyak dari kantor Silicon Valley (Amerika Serikat) ke kantor di China untuk memproses suatu perangkat, di mana para insinyur dan manajer akan mengawasi pengembangan produk, hingga menyusun pertemuan dengan pemasok dan prototipe pengangkutan.

Facebook juga dikabarkan sedang mencari fasilitas lain yang ada di Vietnam untuk menyelesaikan pekerjaan apa pun yang tidak dapat dilakukan di China, tambah seorang sumber.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya