Gara-gara Virus Corona, Indeks Saham Korea Selatan Anjlok

Munculnya virus corona mempengaruhi bayak hal. Selain kesehatan, saham di beberapa negara di Asia ini ikut berpengaruh.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 20:30 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke eskalator di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). China telah melarang kereta api dan pesawat terbang meninggalkan kota yang menjadi wabah virus corona pada 23 Januari 2020. (AFP Photo/STR)

Liputan6.com, Jakarta - Melansir dari CNCB, saham di Asia ini turun di tengah kekhawatiran wabah virus corona yang terus menyebar.

Kospi Korea Selatan turun 3,09 persen. Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,55 persen menjadi ditutup sementara, indeks Topix turun 0,6 persen. Sementara itu, saham di Australia turun karena S&P / ASX 200 turun 1,35 persen.

Indeks Straits Times di Singapura juga turun 2,17 persen dalam perdagangan sore. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang adalah 0,81 persen lebih rendah. Pasar di China dan Hongkong ditutup sementara.

Otoritas kesehatan China mengatakan bahwa wabah virus corona telah menewaskan 106 jiwa dan menginfeksi 4.515 orang.

"Apa yang menjadi sedikit lebih jelas adalah bahwa ekonomi Tiongkok akan terpukul untuk beberapa saat, perjalanan dan pariwisata sedang terkena dampak di Cina, Asia, dan tempat lain, termasuk di Australia di mana pasar pariwisata yang masuk ke Cina adalah pasar terbesar dalam ekspor pariwisata dan pendidikan pribadi,” jelas David de Garis, direktur dan ekonom senior di National Australia Bank, Selasa pagi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Saham maskapai penerbangan anjlok

Saham maskapai penerbangan di wilayah Tiongkok turun. Korean Air Lines Korea Selatan anjlok 6,69 persen ​​sedangkan Qantas Airways Australia turun 5,22 persen.

Kerugian yang sama juga terlihat di tempat lain di wilayah, dengan Singapore Airlines Singapura menurun 2,95 persen dan Japan Airlines tergelincir 0,38 persen.

 


Mata uang dan minyak

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, terakhir di 97,954 setelah melihat level di bawah 97,6 minggu lalu.

Yen Jepang, sering dilihat sebagai mata uang safe-haven di saat ketidakpastian ekonomi, diperdagangkan pada 109,04 terhadap dolar setelah melihat sebelumnya tertinggi di 108,81. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,6760 setelah menyentuh level terendah sebelumnya di USD 0,6744.

Harga minyak bervariasi pada perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent tergelincir fraksional menjadi USD 59,27 per barel. Minyak mentah berjangka AS, di sisi lain, naik sedikit menjadi USD 53,17 per barel.

 

Reporter : Helena Yupita

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya