Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diel (PLTD) mengalami kendala ketika mengkonsumsi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) atau Bahan Bakar Nabati (BBN) murni tanpa campuran solar (B100).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLN telah menerapkan campuran FAME yang berbahan baku minyak sawit dengan solar, baik dengan kandungan 20 persen (B20) dan 30 persen (B30) yang digunakan sebagai bahan bakar PLTD.
"FAME adalah esterifikasi dari minyak nabati atau CPO atau minyak hewan yang dapat digunakan sebagai minyak bumi. CPO adalah minyak sawit mentah digunakan biasanya produk pangan," kata Zulkifli, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Zulkifli, PLN pun telah mencoba pembangkitnya menyerap FAME tanpa campuran solar (B100). Hasil dari penyerapan FAME 100 persen membuat emisi pembakaran meningkat dan berpotensi menimbulkan kerusakan komponen mesin PLTD.
"Kami menemukan penggunaan tersebut hasilkan emisi lebih besar 1,5 sampai dua kali lipat. Selain itu, penggunaan CPO 100 persen akan menimbulkan kerak pada mesin dan berpotensi merusahak komponen dari mesin PLTD," paparnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Usulan Dirut PLN
Dari hasil dampak penggunaan FAME tanpa campuran pada mesin PLTD tersebut, maka penerapan program B100 lebih cocok diterapkan pada mesin pembangkit yang didesain menyerap Bahan Bakar Nabati (BBN) murni.
"Mohon izin, sebaiknya rencana penggunaan CPO ini diterapkan pada mesin diesel yang memang didesain untuk menggunakan bahan bakar nabati," tandasnya.
Advertisement