Top 3: Siap-siap, Tarif Tol Dalam Kota Naik Mulai Februari 2020

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (29/1/2020)

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jan 2020, 07:30 WIB
Kendaraan bermotor melintasi genangan air di ruas Tol Dalam Kota (Dalkot), Jakarta, Selasa (17/12/2019). Air hujan sempat menggenangi sebagian ruas Tol Dalam Kota untuk arah Kuningan arah Cawang hingga sempat membuat lalu lintas tersendat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya siap-siap merogoh kocek lebih ketika melintas jalan tol Dalam Kota mulai Februaru 2020. Rencananya, tarif di ruas tol ini bakal naik.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa tol dalam kota akan mengalami kenaikan tarif pada awal Februari 2020. Kenaikan tarif ini sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 1231/KPTS/M/2019.

Saat ini operator jalan tol dalam kota yaitu PT Jasa Marga (Persero) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk tengah melakukan sosialisasi.

Artikel mengenai kenaikan tarif tol Dalam Kota ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu (29/1/2020):

1. Tarif Tol Dalam Kota Naik Jadi Rp 10.000 Mulai Awal Februari 2020

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan bahwa tol dalam kota akan mengalami kenaikan tarif pada awal Februari 2020. Kenaikan tarif ini sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR Nomor 1231/KPTS/M/2019.

"Iya, bakal naik di awal Februari," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (28/11/2020).

Saat ini operator jalan tol dalam kota yaitu PT Jasa Marga (Persero) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk tengah melakukan sosialisasi.

"Dalam Waktu Dekat Akan Diberlakukan Penyesuaian Tarif Ruas Tol Cawang - Tomang - Pluit dan Cawang - Tanjung Priok - Ancol Timur - Jembatan Tiga/Pluit, Berdasarkan Keputusan Menteri PUPR Nomor 1231/KPTS/M2019," sepeti dikutip dari akun twitter resmi Jasa Marga yaitu @PTJASAMARGA.

Baca artikel selengkapnya di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


2. Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi karena Kekhawatiran Virus Corona

Petugas menunjukan dummy emas batangan saat pameran di Jakarta, Jumat (23/8/2019). Pada hari sebelumnya, harga emas mencapai Rp 755 ribu per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga emas naik ke level tertinggi dalam hampir tiga pekan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta) karena memuncaknya kekhawatiran atas kejatuhan ekonomi akibat merebaknya Virus Corona. Investor bergegas mencari aset-set lindung nilai seperti emas.

Mengutip CNBC, Selasa (28/1/2020), harga emas di pasar spot naik 0,4 persen ke level USD 1.577,31 per punce. Harga emas sempat naik ke level USD 1.586,43 per ounce yang merupakan level tertinggi sejak 8 Januari.

Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 0,3 persen menjadi USD 1.577,4 per ounce.

"Pembelian aset safe haven termasuk emas dipicu oleh virus di China dan kami melihat aksi jual besar-besaran di pasar saham," jelas analis di ED&F Man Capital Markets, Edward Meir.

Baca artikel selengkapnya di sini

 


3. Sri Mulyani: Virus Corona Ganggu Ekonomi Dunia di Januari 2020

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyebaran Virus Corona di China telah menggulung ekonomi pada Januari 2020 sebab bersamaan dengan perayaan Imlek. Perayaan imlek diketahui merupakan salah satu momentum mendongkrak ekonomi karena konsumsi masyarakat meningkat tajam.

"Corona virus, ini menimbulkan pesimisme yang menggulung ekonomi pada Januari ini yang biasanya terjadi Chinese New Year dianggap salah satu momentum China bisa meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui domestik factor yaitu konsumsi mereka," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Penyebaran Virus Corona yang cukup cepat dan menjangkit banyak masyarakat, ditengarai akan membuat ekonomi China melemah. Kebijakan ekonomi yang telah disusun oleh Negara Tirai Bambu tersebut diperkirakan tidak akan terealisasi dengan baik.

Baca artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya