Liburan Musim Dingin Lain dari yang Lain di Jepang, Jelajah Hutan Bersalju

Bagi sebagian orang, libur musim dingin identik dengan salju. Tapi perlu diperhatikan, tidak semua tempat di Jepang turun salju. Namun, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah kota atau tempat yang anda kunjungi di Jepang turun salju atau tidak.

oleh Andrie Harianto diperbarui 29 Jan 2020, 09:16 WIB
Kawasan Norikura-kongen bisa menjadi salah satu opsi anda untuk berwisata musim dingin di Jepang. Norikura terletak di Perfektur Nagano berjarak sekitar 50 kilometer dari Matsumoto (Andry Haryanto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Musim dingin di Jepang tersisa satu bulan ke depan dan berganti musim semi. Artinya, Sakura akan kembali bermekaran dan melukiskan keindahan penjuru Negeri Matahari Terbit. Ada beberapa destinasi lain dari yang lain untuk menghabiskan libur musim dingin, kemana?

Bagi sebagian orang, libur musim dingin identik dengan salju. Tapi perlu diperhatikan, tidak semua tempat di Jepang turun salju. Namun, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah kota atau tempat yang anda kunjungi di Jepang turun salju atau tidak.

Tips dan trik ini dibagikan kepada saya oleh Yoshiko Tomiyama, seorang pemandu lepas, yang mengantarkan saya berkeliling Rute Bintang Tiga (Three Star Route/Road), sejak 10 hingga 20 Januari. Rute Bintang Tiga ini disematkan oleh Michelin Green Guide, sebuah perusahaan ternama yang memberikan panduan wisata populer dunia.

Kembali ke soal mengenali wilayah yang turun salju, Yoshi menuturkan ada tiga cara mengenali daerah itu akan diselimuti salju atau tidak. Misalnya saja Tokyo, Osaka, atau Fukuoka terbilang jarang turun salju. Anda bisa melihat lampu merah di jalanan, bagaimana pemerintah setempat mendesain lampu merah di sana, vertikal atau horizontal.

"Kalau horizontal kalau salju turun dan ternyata buat berat tiang dikhawatirkan roboh, selain dapat menutup lampu-lampu. Kalau vertikal salju akan cepat turun dan tidak menumpuk di atas lampu penanda jalan," kata Yoshi dalam perjalanan.

Cara kedua adalah dengan melihat tongkat-tongkat elastis di tepian jalan. Tongkat-tongkat itu berfungsi untuk memberikan penanda kepada para pengguna jalan agar mengetahui batas jalan raya. Tongkat tersebut setinggi sekitar 2,5 meter.

"Karena salju menutupi jalan raya jadi tongkat-tongkat itu jadi penanda apakah jalanan berbelok, lurus, atau ada tepian jurang," tutur Yoshi.

Cara terakhir adalah melihat atap rumah warga. Bila di atap rumah terdapat semacam pembatas agar salju dapat segera mencair dan tidak menumpuk.

Nah, tanpa berpanjang lebar saya akan memberi referensi spot wisata Rute Bintang Tiga Jepang yang diselimuti salju sementara anda menunggu Sakura bermunculan di Maret mendatang.

 


Norikura-kongen

air terjun Zengoronotaki (Andry Haryanto/Liputan6.com)

Rute pertama yang saya kunjungi adalah Resort Taman Nasional Kyukamura Norikura-Kogen. Wilayah tersebut termasuk dalam Perfektur Nagano. Saya berangkat dari Matsumoto yang berjarak sekitar 50 kilometer.

Ketika saya tiba di Norikura, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, rintik salju mulai turun. Beberapa pemain ski tampak asyik mondar-mandir ke puncak untuk berseluncur di atas salju. Bagi Anda yang tidak punya peralatan ski dan ingin berseluncur, anda dapat menyewa di beberapa tempat penyewaan. Mulai dari setelan celana dan jaket khusus, sarung tangan, papan salju, tongkat, bahkan sepatu khusus untuk bermain ski.

Selain bermain ski, Anda juga bisa menyewa perlengkapan khusus untuk berjalan di salju. Saya memilih opsi kedua, berjalan di salju. Dengan pilihan ini Anda bisa mengambil rute untuk menjelajah hutan di Norikura dengan jalur jelajah sekitar 5 kilometer.

Di pertengahan penjelajahan, Anda bisa beristirahat sambil menikmati air terjun Zengoronotaki yang membeku menjadi es. Beberapa orang pemanjat tebing terlihat tengah berlatih menaiki es yang membeku ke puncak aliran dengan peralatan lengkap.

Adapun peralatan yang diperlukan adalah satu setel celana dan jaket, sarung tangan, sepatu khusus salju (snow shoe), dan dua tongkat penyangga selama perjalanan. Total harga untuk penyewaan semua peralatan itu untuk setengah hari yaitu 7000 yen atau Rp 910 ribu dalam kurs 1 yen sama dengan Rp 130.


Jejak Beruang dan Serigala yang Buat Merinding

Hutan Norikura

Rute yang dijelajah cukup menantang. Selain naik turun tangga yang licin dan memerlukan skil bisa saja beruang atau serigala muncul.

"Tapi tidak perlu khawatir, kalau siang mereka biasanya beristirahat," kata Yoshi.

Bukan omong kosong. Jejak-jejak hewan buas itu dapat terlihat di atas salju. Terlihat bagaimana jejak kelinci yang diduga berlari dan terhenti dan diduga diterkam serigala. Jejak serigala pun terlihat dengan berjalan menyilang. Ada juga kentongan berbahan besi yang dapat digunakan untuk mengusir hewan buas tersebut. 

Tiga jam menjelajah hutan, saya memutuskan untuk menjelajah permainan salju lainnya. Pilihan selanjutnya adalah di Resort Ski Hirayu yang terletak di Perfektur Gifu. Di sini pilihannya adalah bermain ski atau berseluncur dengan alat yang disewakan.

Tentu saja saya tidak bermain ski, karena bukan ahli dalam permainan atau olahraga tersebut. Pun bila belajar tentunya akan memakan waktu lama, sementara saya perlu menjelajah tempat eksotis lainnya. Saya memilih sledge dengan alat yang terbuat dari plastik. Untuk alat ini Anda dapat menyewa di resort lengkap dengan celana dan jaket khusus seharga 1.000 yen.

Jarak perjalanan saya ke Hirayu dari Hokuriku sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan taksi carteran. Namun, bila Anda ingin menempuh dengan kendaraan umum, lebih dekat berangkat dari Takayama yaitu sekitar satu jam perjalanan.

Selama perjalanan Anda dimanjakan pemandangan tebing-tebing yang diselimuti salju. Bahkan jurang-jurang kiri-kanan Anda pun putih tertutup salju.

Usai badan kedinginan setelah bermain salju, saatnya mencari pemandian air hangat alami atau onsen di beberapa spot di Hirayu. Air hangat itu dihasilkan langsung dari pegunungan yang mengelilingi Gifu. Anda tinggal pilih berendam di spot yang kiranya cocok. Tapi ada baiknya memperhatikan aturan berendam air hangat agar di spot-spot yang ada agar tidak terkejut ketika masuk ke area onsen. 


Jaringan Komunikasi Tidak Putus

Selama perjalanan di Jepang saya menggunakan perangkat wifi Javamifi. Dengan baterai yang tahan hingga 15 jam, saya tidak perlu khawatir untuk putus komunikasi, meski itu di pegunuhungan atau hutan yang tengah saya jelajahi. Bagi anda yang gemar mengunggah aktivitas liburan, pilihan Javamifi sangat  tepat untuk anda. 

Cara penyewaan modem ini cukup praktis. Daftarkan diri anda secara online melalui situs yang www.javamifi.com dan pilih tujuan traveling anda. Perangkat akan dapat diambil di terminal keberangkatan. Misal di Terminal 3, booth  berada tidak jauh dari pintu masuk check-in penumpang.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya