Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 100 peserta dari 34 provinsi mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pemantapan Sistem Penyuluhan Pertanian tahun 2020 di Bogor oleh Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dedi Nursyamsi di Bogor, Selasa (28/1).
Rakor yang digelar Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) diikuti Kepala Dinas Pertanian (Kadistan), Kepala Bidang penyuluhan dan pejabat yang mewakili serta pimpinan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP Balitbangtan) untuk mendukung Program KostraTani yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Advertisement
"Simpul gerakan yang sangat strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian adalah melalui koordinasi, sinergi, dan penyelarasan kegiatan pembangunan pertanian akan berpusat di kecamatan melalui KostraTani," kata Dedi Nursyamsi saat membuka Rakor didampingi Kepala Pusluhtan BPPSDMP, Leli Nuryati.
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian saat ini melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) sebagai gerakan pembaruan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi (TI).
Kepala Pusluhtan, Leli Nuryati menambahkan KostraTani merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran balai penyuluhan pertanian (BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.
"BPP akan berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," kata Leli Nuryati tentang tujuan Rakor yang akan berlangsung hingga Kamis (30/1).
Koordinasi dan Sinkronisasi Sistem Penyuluhan
Koordinasi dan Sinkronisasi Tujuan Rakor Sistem Penyuluhan Pertanian di Bogor adalah menyamakan persepsi antara pusat dan daerah terkait arah dan kebijakan penyuluhan pertanian dalam mendukung pencapaian target pembangunan pertanian melalui penguatan sistem penyuluhan pertanian.
"Sosialisasi kegiatan penyuluhan pertanian mendukung KostraTani, dan sinkronisasi kegiatan dana dekonsentrasi (Dekon) pemantapan sistem penyuluhan pertanian di daerah," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian - Pusluhtan, I Wayan Ediana di tempat yang sama.
Kepala Bidang Program dan Evaluasi Penyuluhan - Pusluhtan, Riza Fachrizal menambahkan metode koordinasi dan sinkronisasi adalah melalui penyampaian materi, diskusi kelompok, tanya jawab dan paparan hasil sehingga para kepala dinas pertanian provinsi, para kepala BPTP dan para penanggung jawab teknis kegiatan penyuluhan dari 34 satuan kerja [Satker] provinsi dapat memaksimalkan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) mendukung KostraTani.
"Rakor yang berlangsung hingga Kamis siang diharapkan mencapai goal untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah penyuluhan pertanian di seluruh Indonesia," kata Riza Fachrizal didampingi Kasubbid Program dan Kerjasama Penyuluhan, Andreas Nadianto.
Advertisement