Licypriya Kangujam, Aktivis Perubahan Iklim Berusia 8 Tahun yang Menolak Disebut Greta dari India

"Bila menyebut saya 'Greta dari India', kalian bukan menceritakan, tapi menghapus kisah saya," tulis aktivis perubahan iklim, Licypriya Kangujam.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Jan 2020, 13:03 WIB
Licypriya Kangujam, aktivis lingkungan asal India. (dok. Instagram @licypriya_kangujam/https://www.instagram.com/p/B7awLUeFcXr/)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Licypriya Kangujam, bocah delapan tahun asal India yang sudah secara vokal menyuarakan keresahan akan urgensi perubahan iklim. Aksinya mengingatkan akan pergerakan serupa yang dilakukan Greta Thunberg.

Kendati, lewat sebuah thread di akun Twitter-nya, 27 Januari 2020, Licypriya menolak disebut sebagai Greta dari India. "Saya tidak melakukan apa yang saya lakukan untuk terlihat seperti Greta Thunberg," tegasnya.

Kendati, tak dipungkiri bahwa perempuan 17 tahun itu adalah salah satu sumber inspirasinya. "Kami punya tujuan yang sama. Tapi, saya punya identitas sendiri, cerita tersendiri," imbuhnya.

Licypriya menjelaskan, ia memulai gerakan protes akan berbagai tindakan merusak lingkungan sejak 2018, sebelum Greta memulai movement serupa. Gagasan sang aktivis pertama kali disuarakan di depan para pemimpin dunia di Mongolia pada acara United Nation pada 4 Juli 2018.

Sejak itu, Licypriya mulai menyebut pergerakannya sebagai Child Movement yang dalam Bahasa Indianya adalah Bachpan Andolan, guna mendesak para pemimpin dunia mengambil tindakan terkait perubahan iklim.

"Karena saya merasa pekerjaan sama lebih penting dari organisasi, saya tak terlalu banyak mempublikasi. Media sempat menyadari keberadaan saya saat saya menghabiskan waktu selama seminggu di Parliament House of India pada 21 Juli 2019," sambung sang aktivis cilik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Berhenti Sekolah

Licypriya Kangujam, aktivis lingkungan asal India. (dok. Instagram @licypriya_kangujam/https://www.instagram.com/p/B7vZa1HFD5-/)

Licypriya Kangujam menceritakan, ia sudah berhenti sekolah sejak Februari 2019, sebelum ujian akhir kelas satu, saat masih berusia tujuh tahun.

Tindakan ini diambil agar dirinya bisa menyuarakan desakan-desakan perihal perubahan iklim setiap minggu di depan Parliament House of India. "Saya berkorban banyak di usia yang masih sangat muda bukan untuk dipanggil Greta dari India," tegasnya.

Ia menambahkan, bagi pihak, termasuk media, yang menyebutnya Greta dari India, mereka bukan menceritakan, tapi menghapus kisah Licypriya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya