Liputan6.com, Jakarta - Google Translate sudah melakukan pekerjaan dengan cukup baik dalam menerjemahkan satu bahasa ke bahasa lainnya.
Proses menerjermahkan bahasa menggunakan Google Translate bisa bermacam-macam--secara tertulis, dari suara, memotret objek dalam bahasa asing, maupun proses scan.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, bagaimana jika proses penerjemahannya menggunakan metode komunikasi keterampilan bahasa isyarat?
Menurut Google, mereka telah berhasil mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang mampu menafsirkan tanda atau gestur bahasa isyarat menjadi sebuah ucapan.
Dengan kata lain, berarti perangkat lunak ini memungkinkan mereka yang memiliki masalah bicara untuk bisa berkomunikasi lebih mudah dengan mereka yang tidak mengerti bahasa isyarat.
Kamera Sebagai Media
Proses penerjemahan ini nantinya akan menggunakan kamera sebagai media untuk mengidentifikasi gestur atau gerakan yang akan menjadi sebuah ucapan.
Dikutip dari Ubergizmo, Rabu (29/1/2020), Google mengatakan pihaknya berencana untuk mengembangkan teknologi ini agar lebih kuat dan stabil, memperbanyak jumlah gestur dan gerakan yang bisa dideteksi dengan baik dan mendukung gerakan dinamis secara real-time.
"Kami percaya bahwa mempublikasikan teknologi ini dapat memberikan dorongan untuk ide-ide kreatif yang baru oleh komunitas peneliti dan pengembang," Google menambahkan.
Teknologi ini memang belum sempurna, di mana masih hanya bisa menangkap sebagian dari percakapan karena hal-hal lain, seperti ekspresi wajah serta kecepatan penandatanganan bisa saja terlewat.
(Fitriah Nurul Annisa/Isk)
Baca Juga
Advertisement