Liputan6.com, Padang - Rencana percepatan kepulangan 150 wisman China masih dalam proses pengurusan tiket dan visa, sehingga belum ada kepastian kapan mereka kembali ke negerinya.
"Informasi dari pihak agen saat ini pihaknya sedang mengurus visa dan tiket kepulangan wisatawan ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial kepada Liputan6.com, Rabu (29/1/2020).
Advertisement
Wisman asal Kunming, China, ini rencana awalnya akan berada di Sumatera Barat hingga 31 Januari 2020, namun merebaknya wabah Virus Corona membuat banyak warga Sumbar menolak kehadiran mereka.
Pemerintah Sumatera Barat, lanjut Novrial hanya bisa mengusulkan kepada pihak travel untuk kepulangan para wisman China itu lebih awal karena kekhawatiran masyarakat terkait penyebaran Virus Corona.
Menurutnya hingga saat ini pihak agen menerima masukan itu dan masih mengupayakan percepatan kepulangan turis yang mendarat di Ranah Minang sejak Minggu (26/1/2020).
Ia menyebut sebelumnya, para wisman itu memiliki visa kunjungan beberapa hari, namun karena adanya rencana percepatan tentu juga diatur perubahannya. Begitu juga dengan pesawat yang akan membawa mereka kembali ke Kumning dengan penerbangan langsung dari Padang.
"Adanya perubahan tentu pihak agen juga harus mencarikan tiket baru untuk pesawat baru. Sedangkan pesawat carteran yang sudah dijadwalkan menjadi hangus," jelasnya.
Novrial berharap masyarakat memahami kondisi ini sementara pihak agen melakukan pengurusan kepulangan mereka.
Persoalan penolakan wisatawan ini, lanjutnya karena ketakutan masyarakat terhadap penyebaran Virus Corona yang sedang mewabah di Negeri Tirai Bambu itu, tidak ada hubungannya dengan sentimen etnis.
"Mereka datang di saat momen yang tidak tepat, sehingga reaksi ini muncul," ujar dia.
Sementara itu, pimpinan PT Cocos Tour, Lentono yang membawa wisman China ke Sumbar mengatakan pihaknya masih mengusahakan kepulangan para turis tersebut.
Saat ini turis itu masih berada di Sumbar, ujar dia namun kapan dijadwalkan kepulangan itu belum dapat dipastikan.
"Masih dalam proses pengurusan sehingga kami belum dapat mengatakan jadwalnya," kata dia menambahkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Gejala Mirip ISPA
Gelaja awal dari virus novel coronavirus atau 2019-nCov hampir sama seperti penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun untuk memastikan positif, harus melalui pemeriksaan laboratorium.
Hal itu disampaikan Kementerian Kesehata RI ketika melakukan kunjungan kerja di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Selasa (28/1/2020).
"Gejala klinis novel coronavirus hampir sama gejala ISPA biasa yakni suhu badan panas, lemas, batuk dan sesak," kata Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan dari Kemenkes RI, dr. Pattiselanno Robert Johan.
Meski demikian untuk memastikan seseorang positif terjangkit virus butuh pemeriksaan spesifik selama tiga hari, kemudian pemeriksaan juga dilakukan di laboratorium khusus Litbangkes di Jakarta.
Kemenkes RI terus berupaya agar penyebaran virus ini tidak sampai di Indonesia, seperti kerja sama antar lembaga, kemudian penyebaran petugas dalam pemeriksaan sistem alat di jalur transportasi dari luar negeri telah dilakukan.
Advertisement