Liputan6.com, Jakarta - Pada 28 Januari 2020, akun Facebook bernama Navias Tanjung mengunggah gambar tangkapan layar akun Facebook Muhsin Labib.
"Presiden China mengumumkan virus corona telah menjadi epidemi dan memohon kepada umat Islam mendoakan China. (Aljazeera)," kalimat tersebut tertera dalam gambar tangkapan layar.
Advertisement
Tangkapan layar juga menyertakan foto Presiden China Xi Jing dan logo media Al Jazeera.
Selain itu, pemilik akun Facebook Navias Tanjung juga menyertakan narasi dalam unggahannya.
"Ha ha ha ha ha ha ha , tidak bisa komentar aku," kata dia.
Sejak kali pertama dipasang di Facebook, unggahan itu telah dibagikan sebanyak 769 kali dan dilihat sebanyak 88.500 kali, serta menuai 131 komentar.
"Alhmdulilah kena batunya," kata salah satu pengguna Facebook dalam komentarnya.
Namun, tak semua lantas percaya dengan unggahan tersebut. "Hoax," kata Facebooker lain.
Benarkah Xi Jinping memohon kepada umat Islam mendoakan China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com berikut ini:
Penelusuran Fakta
Media Aljazeera (Al Jazeera) diklaim sebagai pihak yang mengabarkan bahwa Xi Jinping memohon agar umat Islam mendoakan China.
Pencarian dengan kata kunci, "al jazeera, china president, coronavirus" di Google Search tidak mengarah ke klaim yang disebutkan akun Facebook Muhsin Labib dan disebarkan akun Facebook bernama Navias Tanjung.
Salah satu hasil pencarian mengarah pada artikel berjudul, China cracks down on wildlife trade amid coronavirus outbreak yang dimuat situs Al Jazeera pada 26 Januari 2020.
Berikut isi artikel tersebut:
The rising death toll and increasingly rapid spread of the new coronavirus has prompted China's President Xi Jinping to declare the outbreak a "grave" situation.
He has also said public safety is the government's top priority.
This comes as more cities lock down public transportation.
Al Jazeera's Scott Heidler reports from Beijing.
Dalam artikel tersebut disebutkan, meningkatnya korban jiwa dan kian cepatnya penyebaran virus korona baru mendorong Presiden China Xi Jinping untuk menyatakan wabah itu sebagai situasi "serius".
Ia juga mengatakan, keselamatan publik menjadi prioritas utama pemerintah.
Pernyataan Xi Jinping mengenai virus korona Wuhan atau novel coronavirus (2019-nCoV) juga dikabarkan dalam video Sky News berikut ini:
Situs Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, pada 31 Desember 2019, WHO mendapat laporan mengenai kasus pneumonia di kota Wuhan, Provinsi Hubei China. Dan, pada 7 Januari 2020, aparat berwenang Tiongkok mengonfirmasi telah mengindentifikasi virus corona baru yang untuk sementara disebut 2019-nCoV.
Foto yang Tak Terkait Konteks
Hasil penelusuran Cek fakta Liputan6.com lebih lanjut juga menemukan fakta bahwa foto yang digunakan dalam klaim tersebut sama sekali tak terkait dengan mewabahnya virus korona Wuhan.
Hasil pencarian menggunakan Google Reverse Images mengarah pada pemberitaan sejumlah media yang memajang foto yang sama.
Salah satunya adalah situs news.cgtn.com dalam artikel berjudul Highlights of Xi's speech at conference marking 40th anniversary of reform and opening-up yang dipublikasikan pada 21 Desember 2018.
"President Xi addresses the celebration of the 40th anniversary of China's reform and opening-up. /CGTN screenshot," demikian keterangan foto tersebut.
Foto itu menggambarkan Presiden China Xi Jinping berpidato dalam peringatan ke-40 reformasi dan keterbukaan China.
Advertisement
Kesimpulan Klaim
Klaim yang disebutkan akun Facebook Muhsin Labib dan disebarkan akun Facebook bernama Navias Tanjung sama sekali tidak berdasar.
Wabah virus corona Wuhan telah terjadi dan dilaporkan ke WHO jauh sebelum pernyataan Xi Jinping. Dan tak ada bukti yang mendukung klaim Presiden China tersebut memohon agar umat Islam mendoakan China.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di e-mail cekfakta.liputan6@kly.id.
(Data : Eka M)
Advertisement