Liputan6.com, Jakarta - Pada momen Idul Adha, identik dengan melakukan kurban. Pemotongan hewan kurban saat Idul Adha dilakukan umat Islam pada 10 hingga 13 Dzulhijah. Hal tersebut pun memiliki pesan kemanusiaan dan kebangsaan yang sangat kuat.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan, ibadah yang disyariatkan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, merupakan bentuk spiritual ketaatan dan keikhlasan kepada Allah SWT. Terlebih, kali ini DPP PKS telah menyebar 1,8 juta paket kurban di seluruh Indonesia pada Idul Adha 1444 Hijirah.
Advertisement
"Apa yang diperintahkan Allah itulah kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hamba. Sami'na wa atho'na. Sebagaimana Nabi Ibrahim yang taat atas perintah menyembelih Ismail yang sangat disayanginya dan Ismail yang ikhlas atas perintah Tuhannya tersebut," ujar Jazuli, Jumat (30/6/2023).
Kemudian Jazuli mengungkapkan, ibadah kurban adalah bentuk solidaritas sosial yang memuliakan dan membahagiakan sesama. Menurut dia, bukan hanya daging sembelihannya saja yang membahagiakan, tetapi juga keseluruhan prosesnya.
"Suka cita dan bahagia selalu hadir dalam setiap proses penyelenggaraan kurban yang di lakukan di masjid, surau, tanah lapang hingga gang-gang. Seluruh warga berkumpul dari yang muda hingga yang tua. Laki, perempuan, anak-anak semua antusias melakoni prosesnya," ucap dia.
"Semua berbagi peran mulai dari pendataan, persiapan, penyembelihan, hingga distribusi daging kurban sampai ke setiap pintu rumah warga," sambung Jazuli.
Jadi Cermin Luar Biasa
Untuk itu, Jazuli menilai, inilah cermin luar biasa dari sebuah ritual ibadah untuk kemanusiaan bangsa. Di mana, kata dia, terdapat nilai keikhlasan untuk berkorban, sekaligus rasa empati dan peduli.
"Tugas para pemimpin, elit politik, tokoh masyarakat, kaum cendekia dan kita semua untuk mengamalkan nilai-nilai ibadah kurban. Dengan mengamalkan nilai kurban tidak mungkin ada niat dan perilaku yang merugikan rakyat bangsa dan negaranya," jelas Jazuli.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Iriana Joko Widodo merayakan Hari Raya Idul Adha 1444 H di Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Dalam kesempatan itu, dia merayakan momen dengan menyapa masyarakat hingga momong kedua cucunya, Sedah Mirah Nasution dan Panembahan Al Nahyan Nasution.
Sekitar pukul 10.30 WIB, pada Kamis 29 Juni 2023, Jokowi bersama Sedah Mirah dan Al Nahyan keluar dari Gedung Agung Istana Kepresidenan Yogyakarta. Dia mengajak kedua cucunya itu berjalan menuju halaman depan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
Advertisement
Ajak Swafoto
Selain itu, tampak juga kegembiraan mereka ketika berada di atas kereta kuda. Melihat banyak masyarakat yang ada di depan Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jokowi melanjutkan dengan menemui dan menyapa masyarakat.
Momen tersebut dimanfaatkan warga untuk mengajak Jokowi berfoto bersama atau swafoto. Salah satunya dengan Ica, siswa kelas 4 SD dari Malang, Jawa Timur, yang sedang berlibur ke Yogyakarta.
Ica mengaku terkejut dan bangga bisa bertemu secara langsung dengan Presiden Jokowi.
"Saya senang sekali ketemu Pak Jokowi, ini baru pertama kali ketemu dari depan mata. Ingin jadi hebat juga kayak Pak Jokowi," ujar Ica di lokasi, Kamis (29/6/2024).
Ibu dari Ica, Feni turut mengaku sangat senang bisa bertemu dengan Jokowi. Bahkan, perempuan itu menyebutnya sebagai idola lantaran telah membangun sejumlah infrastruktur yang bermanfaat bagi Indonesia.
"Luar biasa bahagia banget, karena Pak Jokowi perannya di Indonesia luar biasa. Tol ada semua, kemana-mana dekat, jadi saya ngefans banget sama Pak Jokowi," kata Feni.