Terkait Virus Corona, BWF Pantau Kejuaraan Bulu Tangkis di Asia

Sorotan terbesar publik bulu tangkis dunia adalah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia yang akan digelar di Wuhan pada 21-26 April 2020. Seperti diketahui, Wuhan adalah kota yang menjadi awal penyebaran Virus Corona.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 30 Jan 2020, 08:50 WIB
Beberapa turnamen bulutangkis terganggu adanya virus corona. (Bola.com/Peksi Cahyo)

Jakarta - Virus Corona rupanya juga menganggu dunia olahraga, termasuk bulu tangkis. Itu sebabnya Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memberi komentar terkait wabah Virus Corona yang merebak di China dan telah melebar ke beberapa negara Asia. 

Melalui pernyataan resmi, Rabu (29/1/2020), BWF menyatakan akan terus memonitor secara intensif perkembangan wabah Virus Corona di China dan sekitarnya. BWF juga mengakui wabah tersebut bisa berpengaruh terhadap pelaksanaan turnamen BWF World Tour.

"Kami mengetahui keputusan yang diambil hari ini terkait penangguhan penerbangan ke dan dari China di beberapa negara, dan kami  menyadari komplikasi yang mungkin terjadi pada BWF World Tour, turnamen lain yang didukung BWF, dan komunitas bulu tangkis pada umumnya," tulis BWF pada laman resminya. 

BWF menyatakan saat ini belum ada keputusan yang diambil terkait perubahan status turnamen China Masters 2020. Turnamen tersebut dijadwalkan berlangsung pada 25 Februari-1 Maret di Lingshui, China. 

"Tapi BWF bekerja sama dengan penyelenggara lokal dan Asosiasi Bulu Tangkis China untuk memberikan penjelasan yang lebih menyeluruh terkait tentang segala risikonya (jika turnamen tetap digelar dan terkait wabah Virus Corona)," tulis BWF. 

 


Tinjau Kejuaraan Asia Bulu Tangkis

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sorotan terbesar publik bulu tangkis dunia adalah Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, yang akan digelar di Wuhan pada 21-26 April 2020. Seperti diketahui, Wuhan adalah kota yang menjadi awal penyebaran Virus Corona. 

Akses dari dan ke Kota Wuhan telah ditutup sejak beberapa waktu lalu. Belum ada keterangan resmi kapan penutupan itu akan berakhir. 

"BWF juga bisa mengkonfirmasi Badminton Asia sedang meninjau acara unggulannya, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020 yang akan diadakan di Wuhan, China. BWF akan mendukung Badminton Asia dan Asosiasi Bulu Tangkis China dalam proses ini. Namun, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan akhir terkait peristiwa tersebut," urai BWF. 

Padahal, Kejuaraan Bulu Tangkis Asia merupakan salah satu event penting pada tahun ini. Turnamen tersebut menjadi kesempatan terakhir bagi para pebulu tangkis mencari poin untuk meraih tiket Olimpiade Tokyo 2020. 

  

 


Indonesia Batal Turun di China Masters 2020

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti. (Humas PP PBSI)

Sementara itu, PBSI memutuskan menarik keikutsertaan para pemain Indonesia dari ajang China Masters 2020. Keputusan itu diambil sebagai efek merebaknya wabah Virus Vorona di China. 

Turnamen level Super 100 tersebut akan digelar di Kota Lingshui, pada 25 Februari - 1 Maret 2020. Namun, demi menghindari risiko apa pun, PBSI batal memberangkatkan atlet. 

Indonesia rencananya mengirim 44 pemain ke China Masters 2020, di antaranya adalah juara dunia junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, dan Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah .

"Situasi di China kurang kondusif, wabah Virus Corona ini berbahaya sekali. Kami harus menjaga pemain kami. Kami mendapat info juga beberapa tim Indonesia dari cabor lain yang sedang latihan di China, juga sudah ditarik kembali ke Indonesia," kata Susy, melalui rilis dari PBSI. 

"Memang belum ada travel warning ke China, tapi ini kan menyangkut atlet-atlet muda kami, dan jangan sampai, kalau nanti di sana sakit dan tertular, kan bahaya sekali. Kami cari aman saja, apalagi ini kan jelang olimpiade," lanjut Susy.

Susy mengatakan PBSI tetap menjaga hubungan baik dengan asosiasi bulu tangkis China (Chinese Badminton Association- CBA) dengan memberi penjelasan terkait penarikan pemain dari kejuaraan berhadiah total 90 ribu dolar AS tersebut.

Menurut Susy, PBSI juga telah memberikan laporan penarikan pemain di turnamen ini kepada federasi bulu tangkis dunia (Badminton World Federation- BWF), melalui Kasubid Hubungan International PP PBSI, Bambang Roedyanto.

Disadur dari: Bola.com (penulis Yusmei, published 29/1/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya