Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021, 3 Stadion Perlu Perbaikan

Indonesia telah ditunjuk sebagai sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 pada 2021 mendatang.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Jan 2020, 11:00 WIB
Pemandangan menakjubkan saat pesta kembang api dalam pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8). (Bola.com/Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah ditunjuk sebagai sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 pada 2021 mendatang. FIFA selaku federasi sepakbola dunia pada 18 Januari 2020 kemarin telah menetapkan enam stadion yang akan digunakan sebagai venue kejuaraan.

Keenam stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta, Stadion Pakansari Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Bung Tomo di Surabaya, dan Stadion I Wayan Dipta di Bali.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR bersama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah melakukan preliminary assessment (penilaian awal) terhadap enam stadion yang telah dipilih FIFA.

 

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, tiga stadion dinyatakan siap digunakan, yakni Stadion GBK Jakarta, Stadion Pakansari Bogor dengan perbaikan minor, dan Stadion Manahan Surakarta dengan perbaikan minor. Sementara tiga stadion lainnya yakni Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Bung Tomo Surabaya dan Stadion I Wayan Dipta Bali masih perlu perbaikan.

Menurut catatan Kementerian PUPR, Kamis (30/1/2020), Stadion Mandala Krida di Yogyakarta perlu beberapa perbaikan seperti lampu glare dengan minimal ketinggian 35 meter dari eksisting 28 meter, melanjutkan penggantian single seat, relayout area barat, penambahan mekanikal dan elektrikal termasuk AC dan genset, serta relayout mix zone (media dengan pemain).

Perbaikan Stadion Bung Tomo di Surabaya diantaranya meliputi pembebasan lahan, penambahan warming up area indoor, peningkatan lampu terpasang dari 1.200 lux menjadi 2.400 lux, penggantian jenis rumput Japonica menjadi Matrella, rekayasa akses untuk pemain, media dan penonton, penambahan ruang ganti sesuai standar FIFA, dan rehabilitasi pagar agar tidak bisa terjangkau oleh penonton.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stadion I Wayan Dipta

Suporter Timnas Indonesia menampilkan koreo Garuda saat melawan Vietnam pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Selasa (15/10). Indonesia kalah 1-3 dari Vietnam. (AFP/Aditya Wany)

Untuk Stadion I Wayan Dipta di Kabupaten Gianyar Bali, perbaikan yang perlu dilakukan yakni penambahan ruang ganti menjadi empat, penambahan single seat sesuai standar FIFA, pemasangan pagar pada ring luar stadion, penambahan daya lampu, pemasangan rain gun untuk penyiraman rumput, dan penyiapan aspek legal stadion IMB dan SLF.

Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga dan Pasar (PSPPOP) menyampaikan, dukungan untuk venue Piala Dunia FIFA U-20 ini membutuhkan biaya Rp 65-300 miliar.

Rinciannya, rehab 2 venue utama yaitu Stadion Pakansari, Jawa Barat dan Stadion I Wayan Dipta Bali membutuhkan biaya Rp 15-170 miliar, rehab 3 lapangan latihan (Sriwedari Solo, Sultan Agung Bantul, Delta Sidoarjo) dan 12 Lapangan (Bogor 5, Solo 4, Yogyakarta 3) sebesar Rp 40-120 miliar dan pembangunan dua lapangan baru di Yogyakarta Rp 10 miliar.

Ditargetkan perbaikan seluruh venue utama dan lapangan latihan selesai pada Desember 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya