Tak Terganggu Virus Corona, Pabrik Renault di Wuhan Siap Beroperasi Kembali

Virus Corona membuat industri otomotif di Wuhan, Cina lumpuh. Pasalnya, Ibu Kota provinsi Hubei ini merupakan asal virus tersebut terdeteksi menyerang manusia.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 30 Jan 2020, 13:01 WIB
Renault Triber Akhirnya Resmi Mengaspal (foto: Financialexpress)

Liputan6.com, Wuhan - Virus Corona membuat industri otomotif di Wuhan, Cina, lumpuh. Pasalnya, ibu kota provinsi Hubei ini merupakan asal virus tersebut terdeteksi menyerang manusia.

Memiliki pabrik di Wuhan, Renault mengaku akan kembali melakukan produksi kendaraan 10 Februari mendatang. Dikelola bersama Dongfeng Group, pabrik terpaksa memperpanjang waktu libur karena wilayah ini diisolasi pemerintah setempat.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (30/1/2020), seorang juru bicara Renault mengatakan, pembukaan kembali pabrik seharusnya dilakukan delapan hari setelah berakhirnya liburan Tahun Baru Imlek.

Meski demikian, tak ada keterangan pasti apakah pabrikan bisa beroperasi normal, karena pemerintah Cina belum mengeluarkan pernyataan terkait isolasi yang dilakukan di beberapa kota.

Selain Wuhan, kota Beijing juga menambahkan tiga hari waktu libur, sehingga beberapa perusahaan dan pabrik baru akan beroperasi 2 Februari mendatang.

Sebagai informasi Renault mengirim hampir 180 ribu kendaraan di Cina tahun lalu, atau sekitar 5 persen dari penjualan mobil globalnya.

 

Saksikan Videonya di Bawah Ini


Total Produksi

Jenama asal Perancis ini, memproduksi SUV andalannya, seperti Kadjars sebanyak 16.459 unit dan Koleos sebanyak 31.299 unit pada 2018.

Kota berpenduduk 11 juta ini sendiri, sudah ditutup secara parsial, setelah bandara dan stasiun kereta api ditutup untuk penumpang, karena merebaknya wabah penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut.

Secara total, dikutip dari website resmi Renault, pabrik Wuhan memiliki tenaga kerja sebanyak 2.000 orang dengan kapasitas tahunan sebesar 300 ribu unit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya