Liputan6.com, Jakarta Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi KH Ali Makki Zaini beserta jajaran pengurusnya menemui Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (12/8) sore.
Pertemuan itu membahas sejumlah hal. Mulai pendidikan keagamaan hingga penanganan pandemi Covid-19 di Bumi Blambangan.
Advertisement
"Ada beberapa hal yang kami bahas. Di antaranya tentang upaya-upaya pengembangan pendidikan keagamaan dan penanganan pandemi di Banyuwangi," ungkap Bupati Ipuk seusai pertemuan yang dijalankan dengan protokol kesehatan tersebut.
Ipuk menyampaikan terima kasih kepada para kiai dan ulama yang selama ini telah dengan ikhlas dan penuh dedikasi mendidik generasi muda melalui pesantren maupun kajian keagamaan lainnya.
"Peran para kiai dan ulama, peran pesantren, sangat strategis dalam pendidikan generasi muda, dalam mencetak SDM berkualitas. Maka ketika pesantren berkembang, otomatis kualitas SDM juga akan meningkat," papar Ipuk.
Ipuk memaparkan sejumlah ikhtiar pemerintah daerah dalam pengembangan pendidikan keagamaan. Selain bantuan ke lembaga pendidikan keagamaan, mulai pesantren hingga sekolah formal keagamaan, juga telah berjalan pemberian insentif bagi guru ngaji umat Islam.
"Dan kini sedang disiapkan insentif bagi guru keagamaan lainnya. Pendidikan keagamaan bukan hanya Islam, semua mendapat dukungan sesuai kapasitas pemda," papar Ipuk.
"Ada pula beasiswa studi keagamaan. Ke universitas keagamaan Islam, ke Universitas Hindu Negeri (UHN) I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang perjanjiannya sudah kami teken Mei lalu. Juga akan kami lanjutkan dengan kampus keagamaan Kristen, Katolik, Buddha, dan Khonghucu," terang Ipuk.
PCNU dan Ipuk juga membahas sejumlah aspek pendidikan lainnya, seperti tes narkoba bagi syarat masuk ke SMP/sederajat. Pertemuan yang berlangsung gayeng tersebut juga mengupas upaya percepatan vaksinasi hingga penerapan protokol kesehatan.
"Kami menyadari ada sejumlah pihak yang masih menolak divaksin. Oleh karena itu, kita siap untuk mendorong masyarakat untuk ikut vaksinasi. Tinggal kabari kami, kapan jadwalnya, kita akan membantu untuk woro-woro kepada warga," ujar Gus Makki, sapaan karib KH Ali Makki Zaini.
Vaksinasi memang terus digenjot oleh Pemkab Banyuwangi. Saat ini, Banyuwangi tercatat sebagai kabupaten dengan persentase vaksin tertinggi kedua di Jatim. Dengan kerja bersama, penerapan PPKM di Banyuwangi juga telah turun dari level 4 ke level 3, yang diiringi dengan pembukaan aktivitas masyarakat secara bertahap.
"Keterlibatan NU mendorong masyarakat untuk vaksin akan sangat membantu mempercepat vaksinasi. Secara otomatis, ini akan menekan persebaran Covid-19. Terima kasih atas kesediaan NU dalam mendukung vaksinasi," sambut Ipuk.
Selain tentang pendidikan dan vaksinasi tersebut, Bupati Ipuk dan NU juga membahas sejumlah aspek keumatan lainnya. Ke depan, lanjut Ipuk, semua daerah menghadapi tantangan yang berat karena pandemi. Dalam pendidikan, misalnya, ada kajian Bank Dunia yang menyebutkan penutupan pembelajaran di sekolah berpotensi menurunkan nilai ujian rata-rata hingga 25 persen. Kompetensi dasar siswa juga berpotensi tergerus karena menurunnya waktu kualitas belajar.
"Refocusing anggaran juga menjadi kewajiban pemda sesuai instruksi pemerintah pusat untuk digunakan ke sektor kesehatan, sehingga kami memohon maaf bila sebagian pembangunan infrastruktur akan tertunda tahun depan," ujarnya.
Ipuk berterima kasih atas beragam masukan dari berbagai pihak, termasuk dari NU.
"Kami menyadari tangan pemerintah memiliki banyak keterbatasan. Sangat senang rasanya bisa mendapatkan masukan, usulan, bahkan kritik dari berbagai pihak untuk menyempurnakan langkah yang akan kami ambil," pungkas Ipuk.
Dalam pertemuan tersebut, rombongan PCNU Banyuwangi terdiri atas unsur Syuriyah dan Tanfidziyah. Selain Gus Makki, hadir Katib Syuriyah PCNU Banyuwangi Kiai Sunandi Zubaidi dan sejumlah pengurus lain. Sedangkan Ipuk didampingi Satgas Covid-19, sejumlah organisasi perangkat daerah, dan Ketua Dewan Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono.
(*)