Liputan6.com, Jakarta - Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Lamongan menyatakan tiga mahasiswa asal Lamongan yang menempuh kuliah di Central China Normal University Jurusan Bahasa Mandarin, Wuhan dalam kondisi baik. Tiga mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Namun, isolasi kepada warga yang dilakukan Pemerintah China, khususnya di Wuhan menghambat kepulangan tiga mahasiswa asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur ke daerahnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Lamongan, Sudjito menuturkan, tiga mahasiswa yang menempuh kuliah di Central China Normal University Jurusan Bahasa Mandarin, Wuhan dengan masa kuliah hingga September, seharusnya sudah meninggalkan China pada 13 Januari.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, karena terisolasi mereka masih berada di sana. Namun demikian, Sudjito memastikan tiga mahasiswa yang turut terisolasi bersama sejumlah warga di Wuhan tetap dalam kondisi baik.
"Tiga mahasiswa asal Lamongan berada pada kondisi baik, hal itu disampaikan Pramesti, salah satu mahasiswa yang kami hubungi melalui sambungan video," ujar dia.
Sudjito mengatakan, tiga mahasiswa asal Lamongan yang menempuh pendidikan di Wuhan masing-masing Pramesti Ardita Cahyani dari Desa Brondong Kecamatan Brondong, kemudian Humaidi Said dari Desa Payaman Kecamatan Solokuro, dan Ayu Winda dari Kelurahan Sukorejo Kecamatan Lamongan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri
Sementara Bupati Lamongan, Fadeli yang melakukan panggilan video bersama keluarga mahasiswa di Guest House Pemkab Lamongan mengaku bersyukur, karena ketiganya dalam kondisi baik.
"Alhamdulillah mereka sehat-sehat dan masih boleh keluar untuk membeli bahan makanan, tetapi tetap harus menjaga diri sendiri agar tidak keluar rumah jika memang tidak diperlukan, untuk menghindari penularan virus corona," ujar dia.
Fadeli menyampaikan, agar tiga mahasiswa tersebut tetap tenang karena saat ini dikoordinasikan dengan pihak terkait untuk pemulangan mereka.
"Saat ini kami juga sedang melakukan komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan untuk berkoordinasi dengan KBRI, dan mengupayakan kepulangan ke Indonesia," kata dia.
Sementara itu, selain tiga mahasiswa juga terdapat dua warga Lamongan yang sedang berada di China, yakni Iffa Maratus Shohibul Birri yakni mahasiswa S2 di Tianjin Foreign Studies University dan Nurul Hikmawati yang mendapat beasiswa usulan Ponpes Tarbiathul Tholabaah melalui Sa’adah Bunga Gresik di perguruan tinggi Nantong Shipping Collage Tiongkok.
Advertisement