Liputan6.com, Jakarta - Penasihat perdagangan White House, Peter Navarro mendorong gagasan bahwa AS akan menghapus tarif impor China jika virus corona mulai membebani ekonomi China.
“Itu adalah hal yang keluar langsung dari Wall Street dan saya pikir itu benar-benar merugikan seluruh krisis ini yang nantinya akan dibawa ke dalam diskusi,” kata Navarro kepada CNBC, seperti dikutip Liputan6.com, Jumat (31/1/2020).
Advertisement
Navarro menanggapi pertanyaan apakah akan ada kenaikan tarif jika China taat pada perjanjian ‘fase satu’ tetapi dilihat bahwa ekonomi China akan dirugikan karena datangnya virus corona.
Virus corona telah menewaskan 132 orang dan menginfeksi lebih dari 6.150 orang di seluruh dunia dengan pusatnya di Wuhan, China.
Banyak perusahaan di China telah menutup toko, pabrik, dan kantor karena berupaya menekan penyebaran dari wabah virus corona ini. Beberapa telah memperingatkan gangguan yang cukup parah pada rantai pasokan di China. Setidaknya AS dapat memperkirakan dampaknya hingga enam bulan.
Menurut Navarro, Presiden Donald Trump telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara versi baru yang menjadikan Kanada sebagai negara terakhir yang perlu dilakukan ratifikasi.
Senat AS menyetujui Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada pada 16 Januari, sehari setelah Trump secara resmi menandatangani perjanjian ‘fase satu’ dengan China.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sejarah Perang Dagang
AS dan China telah terlibat dalam perang dagang yang berlangsung lama di mana masing-masing pihak dan telah menempatkan tarif bernilai miliaran dolar pada barang-barang satu sama lain.
Kesepakatan ‘fase satu’ ini dianggap sebagai langkah pertama dalam negosiasi yang lebih besar untuk mencapai deklarasi perdagangan.
Sementara itu langkah-langkah tentang masalah seperti pencurian kekayaan intelektual dan akses pasar China, itu tidak termasuk penurunan tarif secara keseluruhan, yang ingin dilihat oleh segmen komunitas bisnis.
"Kami meninggalkan tarif, tetapi saya akan setuju untuk melepas tarif itu jika kami dapat melakukan 'tahap dua,'" kata Trump pada saat itu.
Mengenai masalah penghapusan tarif karena virus corona, Navarro berkata, "Mari kita ingat mengapa tarif itu ada."
“Tarifnya diberlakukan karena China melakukan subsidi besar-besaran yang tidak adil. Mereka menggunakan perusahaan milik negara untuk membuat perusahaan dan pekerja Amerika keluar dari bisnis,” katanya. “Dan tarif juga memastikan bahwa kami kembali untuk fase dua.”
Reporter : Helena Yupita
Advertisement