Liputan6.com, Jakarta Selain RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, ada dua rumah sakit lain di Jakarta yang sudah dipersiapkan untuk menghadapi kasus virus corona Wuhan. Dua rumah sakit yang dimaksud yaitu RS Persahabatan dan RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Ketiga rumah sakit tersebut mempunyai fasilitas yang engkap, seperti ruang isolasi yang khusus menangani pasien infeksi virus, termasuk virus corona. Rumah sakit-rumah sakit itu juga didukung tim medis yang sudah terlatih serta selalu siaga.
Advertisement
"Apabila ada dugaan pasien terkena virus corona Wuhan, rujukan yang pertama bisa di sini. Kami punya 11 ruang isolasi. Kalau ruang isolasi penuh, nanti pasien akan dikirim ke RS Persahabatan atau RSPAD Gatot Subroto," tutur Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahrial usai konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, kemarin (29/1/2020).
"Kalaupun tidak dirujuk ke sini enggak apa-apa. Mau dirujuk ke RS Persahabatan atau RSPAD Gatot Subroto ya silakan. Untuk penanganannya sama kok. Misal, pasien harus diisolasi, tersedia ruang isolasi di dua rumah sakit tersebut."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Persiapan Seluruh Tempat Tidur
Ruang isolasi digunakan untuk merawat pasien yang menjalani pemeriksaan, apakah positif terpapar virus corona atau tidak. Kehadiran ruang isolasi dalam penanganan infeksi agar pasien tidak terkontaminasi dan menyebarkan bakteri atau virus.
"Petugas medis pun memakai alat pelindung diri khusus agar virus susah masuk. Ada juga namanya ruang bertekanan negatif untuk menekan penyebaran kuman," Syahril menerangkan.
"Begitu ada outbreak atau wabah penyakit tertentu, 50 tempat tidur di sini akan dipersiapkan semua. Tapi jangan sampai ada outbreak juga lah ya."
Syahril menyampaikan, virus corona Wuhan dapat sembuh dengan sendirinya asalkan seseorang punya daya tahan tubuh bagus.
"Sebenarnya pasien yang sembuh itu bukan karena obat yang diminum, tapi daya tahan tubuh dia yang kuat. Yang pasti kami siap menerima pasien apabila terindikasi gejala virus corona berupa batuk, panas, radang tenggorokan, dan demam atau kontak dengan orang saat di Wuhan sana," tutupnya.
Advertisement