Dampak Virus Corona, Hotel BUMN Kehilangan Pendapatan Rp 109 Juta

Hotel Indonesia Natour (HIN) mencatat ada 109 kamar yang dibatalkan akibat virus corona

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Jan 2020, 13:52 WIB
Inaya Putri Bali, salah satu grup PT Hotel Indonesia Natour (Persero). (dok.Instagram @inaya.putribali/https://www.instagram.com/p/Bvd2_islPFl/Henry

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona yang merebak di wilayah Wuhan, China, yang menewaskan ratusan orang tak hanya membuat dunia kesehatan geger, namun membawa dampak signifikan terhadap pergerakan turis ke negara-negara lain di Asia, termasuk Indonesia.

Para wisatawan China, khususnya Wuhan, yang telah bersiap liburan ke Indonesia terpaksa membatalkan penerbangan mereka karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Hal tersebut juga memukul industri perhotelan dan pariwisata lain di Indonesia yang mengalami pembatalan reservasi dari pelanggan. Salah satunya hotel di bawah naungan BUMN, Hotel Indonesia Natour (HIN) yang juga membawahi Inna Group.

Direktur Utama HIN Iswandi Said menyatakan, sebanyak 109 reservasi kamar per malam (room night) dibatalkan karena turis dari Wuhan juga membatalkan penerbangannya ke Indonesia.

"Memang sudah mewabah (virus Corona), mau tidak mau Bali juga akan terdampak karena banyak cancellation (pembatalan) penerbangan dari Wuhan. Kami mencatat ada 109 room night yang dibatalkan," ujar Iswandi di Kementerian BUMN, Kamis (30/1/2020).

Untuk jumlahnya sendiri, menurut Iswandi, satu room night memiliki rate (harga) kira-kira Rp 1 jutaan, sehingga jika dikalikan, maka total pendapatan yang loss dari pembatalan ini berkisar Rp 109 juta.

Sementara jumlah kamar yang dibatalkan tersebar di berbagai hotel kelolaan HIN di Bali, seperti di Kuta, Sanur dan Nusa Dua.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Masih Ada Turis dari Negara Lain

Grand Inna Bali Beach, salah satu grup PT Hotel Indonesia Natour (Persero). (dok.Instagram @innahotels/https://www.instagram.com/p/Bl7nmZ_F8fh/Henry

Namun begitu, kerugian ini tidak membuat HIN goyah, karena pembatalan hanya berasal dari Wuhan saja. Masih banyak turis dari Eropa, Hongkong, Singapura hingga Australia tetap datang ke Indonesia, sehingga dirinya masih optimis akan meraup keuntungan yang telah diperkirakan.

Bahkan, beberapa turis dari Wuhan yang sudah terlanjur berlibur di sini tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke negara asalnya dan justru menambah jumlah penginapan.

"Dan kami sebagai pihak yang memberikan hospitality juga berupaya untuk mencegah penularan virus tersebut, misalnya dengan membuat care desk di lobby jadi kalau ada tamu yang mengeluhkan sakit dan sebagainya bisa periksa. Lalu kami juga sediakan masker untuk mencegah penularan virus," imbuhnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya