Selena Gomez Mengaku Alami Kekerasan Emosional Saat Pacaran dengan Justin Bieber

Selena Gomez mengatakan bahwa ia merasa mendapat kekuatan dari pengalaman buruk saat ia berhubungan dengan Justin Bieber.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 30 Jan 2020, 16:30 WIB
Selena Gomez mengatakan bahwa ia merasa mendapat kekuatan dari pengalaman buruk saat ia berhubungan dengan Justin Bieber. (VALERIE MACON / AFP)

Liputan6.com, Los Angeles - Nama Justin Bieber tampaknya sudah menancapkan luka yang mendalam di hati Selena Gomez. Dalam sebuah wawancara dengan NPR baru-baru ini, wanita 27 tahun tersebut mengungkapkan bahwa ia menjadi korban kekerasan emosional dalam hubungan mereka.

Hal ini diawali dengan percakapan pewawancara dengan Selena Gomez mengenai lagu "Lose You to Love Me".

Seperti diketahui, lagu ini diyakini banyak orang sebagai curahan perasaan Selena Gomez setelah putus dari Justin Bieber.

"Aku merasa tidak mendapat penutup yang terhormat, dan aku sudah menerima kenyataan ini, tapi aku butuh suatu cara mengungkapkan apa yang ingin kuucapkan. Ini bukan lagu berisi kebencian, ini adalah sebuah lagu yang berkata bahwa aku sempat memiliki hal indah yang tak akan kuingkari. Hal itu begitu berat dan aku bahagia semua telah berakhir," kata Selena Gomez, seperti dikutip dari NPR, Jumat (30/1/2020).


Nama Justin Bieber

Justin Bieber dan Selena Gomez. (JASON MERRITT GETTY IMAGES NORTH AMERICA AFP)

Sang pewawancara kemudian memastikan bahwa apa yang tengah diceritakan Selena Gomez ini, sejatinya adalah tentang Justin Bieber.

"Kamu harus mendapat namanya, aku mengerti," jawab Selena Gomez.


Mentalitas Korban

Selena Gomez. (Dave Kotinsky GETTY IMAGES NORTH AMERICA AFP)

Selena Gomez mengatakan bahwa ia merasa dirinya mendapat kekuatan dari pengalaman ini.

"Berbahaya bila terus bertahan dalam mentalitas korban. Aku bukannya bersikap tak sopan, aku sendiri merasa seperti korban dalam kekerasan tertentu," kata Selena Gomez.

 


Kekerasan Emosional

Selena Gomez. (Sumber Foto: Instagram/selenagomez)

Sang pewawancara kembali memastikan apakah yang ia maksud adalah kekerasan emosional. Hal ini, dibenarkan oleh Selena Gomez.

"Ya, dan kurasa tentang itu, sebagai seseorang yang telah dewasa aku harus belajar cara memahaminya. Aku harus mengerti pilihan yang kuambil," tuturnya.

 


Titik Terkuat

"Aku tentu saja tidak ingin menghabiskan seumur hidupku untuk berbicara tentang hal ini, tapi aku sangat bangga karena bisa berkata bahwa aku merasa berada di titik terkuat yang pernah kurasakan karena menemukan cara melewati hal ini dengan seelegan mungkin," tuturnya menambahkan.


Tak Direspons

Setelah wawancara ini dirilis, tentu saja sejumlah media langsung beramai-ramai memberitakannya. Hanya saja permintaan klarifikasi dari CNN, NPR, E! News dan sejumlah media lain, belum juga direspons pihak Justin Bieber.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya