Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi jajaran Kodim Bondowoso, Polres Bondowoso, dan jajaran pemerintahan setempat seiring pembersihan material dan lumpur pascabanjir bandang yang menerjang dua desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur berlangsung cepat. Hal itu dapat mempercepat proses pemulihan sosial.
"Saya sampaikan terima kasih kepada jajaran Kodim Bondowoso, Polres Bondowoso, camat, kepala desa, dan relawan karena pembersihan ini berjalan sangat cepat. Kami berharap ini akan bisa mempercepat proses pemberian pemulihan sosial," ujar Khofifah, seperti dikutip dari Antara, Kamis (30/1/2020).
Untuk mempercepat pemulihan sosial korban banjir bandang, ia menuturkan, mantan Menteri Sosial itu akan berkoordinasi dengan Bupati Bondowoso KH Salwa dan data sementara rumah warga terdampak banjir bandang diterima, sebanyak 215 rumah (Desa Kalisat 135 rumah dan Desa Sempol 80 rumah).
Baca Juga
Advertisement
Khofifah menuturkan, akan segera kembali ke Bondowoso untuk menyerahkan bantuan sosial, setelah data-data terdampak banjir bandang lengkap.
"Saya ingin segera mungkin kembali ke sini untuk menyampaikan bansos. Apakah kaitannya individu, berbasis rumah tangga dan kemungkinan rekonstruksi dari rumah yang sekarang terdampak seperti apa, atau bahkan di beberapa titik pilihannya harus relokasi misalnya, saya rasa harus ditelaah Bersama-sama dari sisi kemungkinan yang bisa memberikan proteksi kehidupan mereka (korban banjir) berikutnya,” kata dia.
Banjir bandang yang terjadi pada Rabu, 29 Januari 2020 di dua desa Kecamatan Ijen itu, selain menerjang ratusan rumah warga juga menerjang SDN 1 Sempol sehingga proses belajar mengajar diliburkan karena sekolah terendam lumpur.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
PLN Padamkan Sebagian Listrik di Wilayah Terdampak Banjir Bandang Bondowoso
Sebelumnya, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur menargetkan penormalan akan dilakukan maksimal 24 jam di wilayah yang terdampak banjir bandang terutama di Desa Sempol, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Hal ini jika kondisi rumah dan instalasi sudah dinyatakan aman.
PLN UID Jawa Timur memadamkan sementara sejumlah aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir bandang. Manager Komunikasi PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Fenny Nurhayati menuturkan, target penormalan akan dilakukan secepatnya, maksimal 24 jam, bila dinyatakan aman.
"Apabila dinyatakan aman, akan segera dinormalkan oleh petugas. Saat ini masih proses pengamanan,” ujar Fenny, seperti dikutip dari Antara, Kamis,30 Januari 2020.
PLN UID Jatim mencatat, akibat banjir itu hanya sekitar 25 pelanggan yang mengalami pemadaman. Hal ini karena kondisi rumah rusak dan kWh meter terendam lumpur, dan sebagian hanyut terseret air.
Fenny menceritakan, saat terjadi banjir bandang Rabu, 29 Januari 2020 sekitar pukul 14.00 WIB tim PLN sudah siaga dengan berkoordinasi pihak apparat setempat.
Kemudian pada pukul 15.18 WIB dilakukann pengamanan listrik di lokasi terdampak dengan pemadaman. Hal ini karena arus banjir mulai deras.
"Jaringan sempat kami normakan pukul 18.15 WIB, karena kondisi aman. Namun, beberapa rumah rusak sehingga kami padamkan,” tutur dia.
Fenny menegaskan, secara umum listrik di wilayah banjir bandang aman, dengan berfungsinya total 15 gardu listrik di wilayah itu.
Advertisement