Liputan6.com, Jakarta - Vivo kini memiliki 9 pusat riset dan pengembangan (R&D) independen di berbagai negara. Pusat riset dan pengembangan ini digadang-gadang bakal membantu lahirnya inovasi-inovasi baru dari Vivo.
Lewat pusat R&D, perusahaan melakukan serangkaian uji konsisten dilakukan tim ahli, untuk memastikan inovasi terus hadir bagi konsumen.
Baca Juga
Advertisement
Senior Brand Director Vivo Indonesia, Edy kusuma, mengatakan, Vivo sejak dulu memposisikan riset dan teknologi sebagai kekuatan utama menghasilkan produk inovatif, sehingga bisa memberikan pengalaman teknologi yang baru kepada konsumen," kata Edy, dikutip dari keterangan resmi Vivo, Jumat (31/1/2020).
Adapun ke-9 pusat R&D Vivo itu terletak di Tiongkok yakni kota Shenzen, Dongguan, Nanjing, Beijing, Shanghai, dan Hangzhou. Sedangkan di Taiwan terdapat di kota Taipei, Jepang di Tokyo, dan terakhir di Amerika Serikat di kota San Diego.
Pusat R&D ini fokus dalam mengembangkan berbagai teknologi, termasuk komunikasi 5G, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk produk elektronik konsumen, desain industrial, dan teknologi imaging.
Hasil dari pusat R&D ini telah dirasakan oleh pengguna Vivo melalui berbagai smartphone yang dirilis. Misalnya saja Vivo X1 sebagai smartphone pertama di dunia dengan Hi-Fi quality audio chip di tahun 2012.
Inovasi Vivo
Selanjutnya di 2014 ada Vivo X5 sebagai smartphone paling tipis di dunia. Sampai ke Vivo V15 sebagai smartphone pertama dengan kamera pop-up 32MP yang diluncurkan tahun 2019.
Vivo juga memperkenalkan vivo V17 Pro sebagai smartphone pertama di dunia dengan 32MP dual pop-up selfie camera yang mendapatkan sambutan hangat dari konsumen di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Selain itu, produk inovatif dari pusat R&D Vivo juga diperkenalkan di ajang kelas dunia. Misalnya, prototipe APEX yang menggebrak desain smartphone dunia dipamerkan tahun 2018 yang menampilkan revolusi desain layar serta kamera pop-up serta in-display fingerprint scanner authentication.
Advertisement
APEX 2019
Lalu di tahun 2019 Vivo memperkenalkan APEX 2019 yang tampil dengan desain unibody dan pembaharuan seperti teknologi full screen in-display fingerprint authentication dan body soundcasting.
Pada tahun ini Vivo juga menjanjikan inovasi baru yang patut dinanti konsumen. Produk-produk ini diproduksi di lima pabrik Vivo yang ada di Dongguan, Chongqing, India (di Greater Noida), Bangladesh (Dhaka), dan Indonesia.
Khusus di Indonesia Vivo telah memiliki pusat produksi sendiri yang berlokasi di Cikupa, Banten. Vivo juga terus melakukan ekspansi ke berbagai pasar Indonesia memenuhi permintaan dalam negeri.
Konsumen Indonesia juga berkontribusi sebagai landasan terpenting bagi pengembangan teknologi dan riset pasar Vivo.
(Tin/Ysl)