Isi BBM Fulltank di SPBU Pertamina Bakal Jadi Kenangan

Demi menghindari kebakaran akibat radiasi telepon seluler saat transa‎ksi nontunai di SPBU, PT Pertamina (Persero) akan melakukan perubahan cara transaksi pengisian BBM.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2020, 19:05 WIB
Petugas melayani konsumen yang mengisi bahan bakar kendaraannya di SPBU kawasan Jakarta, Selasa (26/11/2019). PT Pertamina (Persero) mulai menyediakan solar dengan kandungan 30 persen Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang berbahan baku minyak sawit. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Demi menghindari kebakaran akibat radiasi telepon seluler saat transa‎ksi nontunai di SPBU, PT Pertamina (Persero) akan melakukan perubahan cara transaksi pengisian BBM.

 

Direktur Pemasaran dan Retail Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, Pertamina sudah mengarah pada transaksi nontunai untuk pengisian BBM yang menggunakan media telepon pintar (smart phone) dengan aplikasi MyPertamina.

"Kenapa pakai MyPertamina karena ini jadi payung interaksi dengan pelanggan," kata Mas'ud, di Kantor Pusat Pertamina, Kamis (30/1/2020), dilansir kanal Bisnis Liputan6.com.

Menurut Mas'ud, Pertamina telah mengantisipasi ‎keselamatan penggunaan smartphone yang berisiko memicu kebakaran akibat radiasi sinyal saat melakukan transaksi nontunai pengisian BBM di SPBU.

‎"Ya kita sudah antisipasi. Jadi kalau di luar negeri itu bayar dulu baru isi BBM, bayarnya masuk ke toko," tuturnya.

Cara tersebut dengan mengubah mekanisme transaksi pada SPBU, yaitu memberikan tempat khusus untuk transaksi pembelian BBM, sehingga transaksi tidak lagi dilakukan di area pengisian BBM. Setelah melakukan transaksi kendaraan baru bisa melakukan pengisian BBM.

"Jadi enggak ada cerita saya beli isi BBM fulltank itu enggak ada. Jadi harus sebut angka, saya beli BBM sekian liter. Bayar dulu baru isi," ujarnya.


Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Memilih BBM

Penggunaan bahan bakar untuk sepeda motor tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.

Sama seperti memilih oli, pemilik kendaraan juga harus memperhatikan benar bahan bakar yang digunakan pada kendaraan. Hal itu berkaitan erat dengan spesifikasi mesin motor.

Saat ini terdapat beragam pilihan jenis dan merek bahan bakar yang beredar di Indonesia. Tak jarang pengendara motor asal pilih dalam menentukan bahan bakar yang digunakan.

Ternyata hal itu tak baik dilakukan, karena setiap bahan bakar memiliki RON (Research Octane Number) atau kadar oktan yang berbeda–beda.

Berikut cara memilih bahan bakar yang sesuai dengan sepeda motor, seperti dilansir Federal Oil:

1. Membaca Buku Petunjuk Manual

Dalam buku petunjuk yang diberikan oleh pabrikan motor terdapat informasi mengenai waktu servis dan juga ganti oli.

Tak hanya itu, petunjuk penggunaan bahan bakar yang direkomendasikan ternyata juga terdapat dalam buku manual tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya