Liputan6.com, Jakarta - Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada pengusaha asal Australia yang berminat investasi di Indonesia. Tak tanggung, nilai investasinya mencapai USD 2,5 miliar atau setara RP 34 triliun.
Pengusaha asal Australia itu bernama John Andrew Henry Forrest AO. Dia dikenal sebagai pengusaha baja di negeri kangguru itu.
Mereka pertama kali bertemu di Davos, Swiss. Saat itu Luhut menjelaskan tentang kebijakan Indonesia yang mempermudah investor menanamkan modalnya lewat RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.
Penjelasan Luhut, rupanya menarik minta Andrew. Kemudian beberapa waktu selanjutnya, Luhut mengaku dihubungi Andrew yang langsung menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Minggu lalu saya bertemu dengan Andrew Forrest dari Australia," kata Luhut di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).
Kata Luhut, Andrew mengaku tertarik untuk berinvestasi di proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 2.000 MW. Namun setelah berdiskusi lebih lanjut, muncul berbagai rencana investasi lainnya. Dia tertarik membangun 10 ribu mega watt PLTA di Kalimantan.
"Akhirnya dia bilang, 'Boleh enggak saya investasi di 10 ribu mega watt'," kata Luhut mengulang tawaran Andrew.
Andrew pun datang ke Indonesia bertemu Luhut. Dalam diskusi tersebut disepakati akan menawarkan bisnis green energy. Sebab, di Australia saat ini pembangunan solar panel sudah bisa dilakukan menggunakan rum.
"Di sana itu dia bisa gampang 10 giga, 20 giga, 30 giga karena tempat yang luas dan radiasinya," tutur Luhut.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyek PLTA
Selain proyek PLTA, Andrew juga ingin bekerja sama untuk boostn fire, kabel listrik untuk Singapura lewat Indonesia dan pembuatan smelther untuk besi. "Jadi this is giant investment green energi," sambung Luhut.
Jika proyek ini berjalan nanti, Indonesia akan jadi negara super power green energy. Sebab Indonesia memili 15 ribu MW listrik di Kalimantan dan 25 ribu MW di Papua.
"Jadi kita akan mengeluarkan produk yang green," ujar Luhut.
Dia menambahkan rencana ini pun sudag mendapatkan restu Presiden Joko Widodo. "Saya telpon presiden, dan presiden setuju," kata Luhut mengakhiri.
Advertisement