118 Saham Menguat, IHSG Dibuka di Zona Hijau Jelang Akhir Pekan

Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 19,91 poin atau 0,33 persen ke level 6.074,44.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Jan 2020, 09:10 WIB
Pengendara mobil dan sepeda motor melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Sebanyak 187 saham menguat dan 150 saham diam di tempat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini. Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan, Jumat (31/1/2020), IHSG naik 18,86 poin atau 0,31 persen ke level 6.076,45. Penguatan itu berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 19,91 poin atau 0,33 persen ke level 6.074,44.

Indeks saham LQ45 juga naik 0,35 persen ke posisi 990,96. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.078,93 dan terendah di 6.067,25.

Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 45 saham melemah dan 100 saham lainnya diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 9.814 kali dengan volume perdagangan 126,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 130,6 miliar.

Investor asing jual saham Rp 3,33 miliar di pasar regular, dan posisi rupiah di angka 13.645 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, terdapat tiga sektor yang berada di zona merah, yaitu sektor aneka industri, barang konsumsi, dan keuangan.

Sementara yang lain menguat, dimana penguatan dipimpin sektor industri dasar yang naik 0,42 persen, disusul sektor konstruksi menguat 0,30 persen dan sektor pertanian menguat 0,18 persen.

Saham-saham yang menguat dan mendukung IHSG ke zona hijau diantaranya SKBM yang melonjak 13,64 persen ke Rp 400 per lembar saham, PURA menguat 11,67 persen ke Rp 270 per lembar saham dan CSIS naik 11,46 persen ke Rp 97 per lembar saham.

Saham-saham yang melemah antara lain NASA turun 21,94 persen menjadi Rp 242 per lembar saham, LMPI melemah 10,31 persen menjadi Rp 87 per lembar saham dan BBHI tertekan 9,52 persen menjadi Rp 95 per lembar saham

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Kemarin

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya terbakar. 

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (30/1/2020), IHSG ditutup anjlok 55,44 poin atau 0,91 persen ke posisi 6.057,59. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga tertekan 1,31 persen ke posisi 987,20.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.130,79 dan terendah 6.048,87.

Sebanyak 271 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 129 saham menguat dan 123 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 417.796 kali dengan volume perdagangan 6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 337,88 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.645.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya terbakar. Sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah aneka industri yang turun 2,40 persen. Disusul sektor manufaktur yang jatuh 1,33 persen dan sektor industri dasar yang turun 1,39 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain PURA naik 34,83 persen ke Rp 240 per saham, GSMF naik 34,57 persen ke Rp 109 per saham dan REAL naik 24,49 persen ke Rp 366 per saham.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah diantaranya PSDN yang turun 33,15 persen ke Rp 121 per lembar saham, RELI melemah 30,77 persen ke Rp 117 per lembar saham dan POLI turun 23,91 persen ke Rp 1.050 per lembar saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya