Bakal IPO, Karya Bersama Anugerah Targetkan Raup Dana Rp 215 Miliar

PT Karya Bersama Anugerah melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/[IPO).

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2020, 08:47 WIB
Ilustrasi IPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan yang bergerak di bidang real estate, PT Karya Bersama Anugerah mengadakan Due Diligence Meeting & Public Expose dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada calon investor di Hotel Aston Kartika Grogol, Jakarta Barat.

Manajemen Perseroan berencana untuk melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak-banyaknya 2.150.000.000 saham baru kepada publik dengan nilai nominal Rp 20 per saham dan target dana yang didapat Rp 215 miliar. Sedangkan bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk IPO ini adalah PT Danatama Makmur.

”Jumlah 2.150.000.000 saham tersebut setara dengan 30 persen dari total saham ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Perseroan akan menggunakan sebagian besar dana hasil IPO atau sekitar Rp 152 miliar akan digunakan untuk pembelian lahan potensial di daerah Balikpapan dengan luas sekitar 14 Ha, yang akan segera dikembangkan secara bertahap dengan konsep rusunami. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja (working capital)," kata Direktur Utama Karya Bersama Anugerah, Nicholas Sumasto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

"Perseroan mengharapkan dengan adanya penambahan portfolio landbank Perseroan di Balikpapan, Peseroan dapat dengan cepat menangkap peluang pasar yang saat ini sangat besar dan merealisasikan rencana kerja Peseroan. Perseroan percaya pada akhirnya rencana Perseroan ini dapat meningkatkan kinerja Perseroan dan akhirnya menambah nilai bagi pemegang saham," lanjut dia.

Bersamaan dengan penawaran umum saham ini, Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham dalam Penawaran Umum Perseroan ini.

Setiap pemegang lima saham baru Perseroan berhak memperoleh empat waran dimana setiap satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portapel.

Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 3 tahun. Dana hasil pelaksanaan warran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja.

Perseroan bersama-sama dengan PT Danatama Makmur Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek, melakukan paparan uji tuntas (due diligence meeting) dan paparan publik (public expose), yang merupakan tahap awal dari pelaksanaan penawaran awal (bookbuilding) dalam proses IPO ini.

Masa bookbuilding direncanakan berlangsung sejak 28 Januari hingga 5 Februari 2020, dengan target pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Meski Turun, Jumlah Perusahaan IPO Indonesia Tertinggi di ASEAN

Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terdapat 55 emiten yang melakukan aksi pencatatan perdana saham (IPO) selama 2019. Jumlah itu lebih sedikit dari tahun lalu yang sebanyak 57 perusahaan.

Meski demikian, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyatakan aktivitas pencatatan saham baru di Indonesia jumlahnya lebih tinggi dari negara lain di Asean.

"Angka 55 ini turun tapi jangan salah, kita ini tertinggi di bursa efek Asean, lho. Negara lain ada di bawah kita," ujar Inarno di Gedung BEI, Senin (30/12/2019).

Dirinya mencontohkan perusahaan listing di Thailang sebanyak 30 pencatatan, Malaysia 29 pencatatan, Singapura 11 pencatatan dan Filipina yang hanya 4 pencatatan.

Selain itu, perusahaan listing di Indonesia juga jadi yang terbanyak ke-7 di dunia.

Inarno menambahkan, secara keseluruhan, terdapat total pencatatan efek baru sebanyak 76 pencatatan efek. Selain itu, BEI juga mencatat aktivitas pencatatan efek lain seperti 14 Traded Fund baru, 2 Efek Beragun Aset, 2 obligasi korporasi baru, 2 Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan 1 Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

"Terdapat 76 pencatatan efek baru di sepanjang 2019, atau melebihi dari target 75 yang direncanakan," tuturnya. 


Tutup Perdagangan Bursa, Sri Mulyani Banggakan Capaian Infrastruktur RI

Menkeu Sri Mulyani didampingi Mendag Agus Suparmanto menghadiri penutupan perdagangan Pasar Modal Indonesia Tahun 2019 di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengklaim bahwa pembangunan infastruktur yang digalakan Presiden Joko Widodo selama kepemimpinannya sudah cukup berhasil. Hal itu disampaikannya saat menutup perdagangan pasar modal Indonesia 2019.

Sri Mulyani menyampaikan, keberhasilan pembangunan infrastruktur tersebut dapat diukur dengan semakin baiknya konektivitas antara derah satu ke daerah lainnya. Sehingga hal tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk berpergian.

"Saya masih naik sepeda tadi pagi dengan Presiden di Semarang sekarang saya di sini hadir untuk menutup bursa menandakan infrastruktur di Indonesia sucah cukup baik," kata dia dalam sambutannya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Seperti deikatahui, infrastruktur masih menjadi andalan Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong daya saing Indonesia. Berbagai proyek infrastruktur terus digenjot untuk meningkatkan konektivitas.

Ada beberapa alasan Presiden Jokowi menggenjot infrastruktur, salah satunya sejalan dengan penciptaan lapangan kerja baru. Selain itu, infrastruktur juga diharapkan dapat menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru selain di Jakarta atau pulau Jawa.

Kemudian, pembangunan infrastruktur juga menjadi penghubung untuk meningkatkan pelayanan publik ke masyarakat Indonesia. Terakhir, pembangunan infrastruktur bertujuan membangun peradaban baru. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya