Dampak Virus Corona, Ratusan Pekerja Proyek Kereta Cepat Diliburkan

Sebanyak 300-an pekerja proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terpaksa diluburkan karena tak bisa kembali ke Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jan 2020, 19:40 WIB
PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada Senin (30/9/2019).

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT KCIC Chandra Dwiputra, mengatakan ada 300-an karyawannya yang saat ini tertahan di China akibat penutupan sementara penerbangan ke Indonesia. Mereka kembali ke China dalam rangka merayakan Imlek bersama keluarga.

"Kan di sana Imlek, lagi Lebaran," kata Chandra di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (30/1/2020).

Sejumlah karyawan yang tertahan di China bekerja dari berbagai level. Mulai dari manajemen, supervisor, hingga pekerja teknisi.

Sesuai dengan aturan yang ditetapkan pemerintah China, mereka dilarang kembali ke Indonesia sampai 9 Februari mendatang. Dia pun enggan mengambil resiko, sehingga 300 karyawannya terpaksa diliburkan.

"Saya enggak mau bawa penyakit kalau dibawa kesini," kata Chandra.

Dari 12 ribu pegawai KCIC, 2000 diantaranya merupakan tenaga kerja asal China. Akibat kasus virus corona ini, dia terpaksa harus mengganti dengan tenaga kerja lokal.

"Memang ada pengaruh tapi kita coba penuhi dari terjaga kerja lokal," imbuh Chandra.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Belum Ada Kejelasan

Aktivitas pekerja saat menyelesaikan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Desa Bunder, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (30/3). Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung pada 2021. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Dia melanjutkan, entah sampai kapan dia harus meliburkan para karyawannya. Sebab hingga kini masih belum ada kejelasan tentang dari pemerintah China tentang status virus Corona.

"Apalagi kan Pak Jokowi bilang semua WNI yang di China suruh pulang. Artinya belum ada kejelasan," kata Chandra.

Untuk langkah selanjutnya, dia akan menunggu keputusan pemerintah China dan Indonesia. Dia tak mau meminta karyawannya segera kembali di saat yang masih belum pasti. "Kalau kita bawa kesini wah ngeri lah. Saya berarti bawa penyakit ke sini, saya enggak mau berkontribusi," tandasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya