Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa di awal tahun ini menjadi agenda tersibuknya. Bahkan dirinya sempat mengeluh lantaran banyaknya undangan menjadi pembicara di antar Kementerian dan Lembaga.
"Pada bulan-bulan ini saya sibuk diundang di semua Kementerian dan Lembaga," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (31/1/2020).
Advertisement
Sebagai Bendahara Negara, dirinya diminta oleh Kementerian dan Lembaga untuk memberikan berbagai arahan utamanya di dalam melaksanakan APBN 2020. Arahan yang dberikan pun supaya Kementerian Lembaga paham dan mampu memanfaatkan anggaran agar lebih efisien.
"Semuanya merupakan institusi yang mengharapkan Kementerian Keuangan dan institusi keuangan serta instrumen fiskal kita mampu mendukung tugas fungsi mereka ini suatu harapan dan tugas yang tidak mudah," kata Sri Mulyani.
Pagu Anggaran
Seperti diketahui, pagu anggaran belanja pemerintah pusat dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 mencapai Rp 1.670,0 triliun. Angka ini naik 9,4 persen dari jumlah pagu APBN 2019 yang hanya Rp 1.527,2 triliun.
"Belanja pemerintah pusat diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan beberapa kegiatan strategis," kata Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers nota keuangan RAPBN 2020, beberapa waktu lalu.
Sri Mulyani menyampaikan, dari jumlah anggaran belanja pemerintah pusat tersebut diarahkan pada sektor pendidikan dan kesehatan. Tak hanya itu, infrastruktur, perlindungan sosial hingga pertahanan dan keamanan juga menjadi pusat alokasi anggaran tersebut.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement